PUBLIKA.CO.ID- Mahasiswa di Kota Medan, Sumatera Utara, kembali memanas. Rabu (19/9) siang, HMI Cabang Medan dengan jumlah massa kurang lebih 400 orang berunjuk rasa memprotes kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)-Jusf Kalla (JK).
Massa menggeruduk Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara dan DPRD Sumatera Utara, mengevaluasi kinerja pemerintah.
Salah seorang koordinator lapangan, Ridho, mengatakan bahwa unjuk rasa yang digelar merupakan wujud kekhawatiran masyarakat atas gagalnya pemerintahan Jokowi-JK menjalankan program Nawacita yang dijanjikan saat berkampanye.
“Pemerintah di bawah kabinet Jokowi-JK sudah gagal dan tidak pro rakyat lagi,”ungkapnya
Kemudian Ridho mengatakan, salah satu dari program Nawacita itu adalah ingin memberikan rasa aman kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Tapi apa, di dalam dunia industri khususnya lapangan pekerjaan lebih didominasi Tenaga Kerja Asing, dan ini merupakan ancaman bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sementara Ahmed Didit Dasopang selaku Pimpinan Aksi (Pias) meminta kepada pemerintah untuk secepatnya melakukan Judicial Riview UU no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yang terindikasi tidak pro terhadap rakyat.
Tidak hanya itu, menurutnya, pemerintah juga harus menghentikan segala bentuk impor khusus dalam hal pangan yang dianggap merugikan masyarakat kalangan bawah serta para petani lokal.
“Kami juga menyayangkan banyaknya penggelembungan TKA terutama dari Tiongkok dan menolak Perpres No 72 tahun 2014 tentang TKA yang kami anggap itu cacat seara hukum dan merugikan masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Reporter: Alvian Khomeini
Editor: Asmojoyo
Komentar Facebook