PUBLIKA, Bali – Industri pariwisata Bali, yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah, sangat rentan terhadap berbagai risiko. Untuk mengatasi hal ini, asuransi berperan penting sebagai instrumen perlindungan aset dan jaminan keberlangsungan bisnis.
“Perlindungan yang tepat dapat memberikan rasa aman bagi pelaku usaha dan wisatawan, sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata agar mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan,” kata Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema pada Kamis (4/9/2025).
Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya asuransi, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyelenggarakan kegiatan “Literasi Asuransi dan Manajemen Risiko” di Jimbaran Hub, Bali. Acara ini diikuti oleh 100 mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali yang mendapatkan pemahaman langsung tentang peran asuransi dalam sektor pariwisata. Literasi ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari seniman lokal Bali. Sebagai bentuk apresiasi, Jasindo memberikan 100 polis Asuransi Personal Accident kepada para mahasiswa yang hadir.

Pada hari yang sama, Jasindo juga melaksanakan literasi asuransi di Dinas Pertanian Denpasar bersama 50 petani. Melalui program ini, Jasindo berharap masyarakat semakin menyadari bahwa asuransi adalah bagian penting dari strategi manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan literasi ini merupakan salah satu rangkaian acara Hari Pelanggan Nasional dan bentuk tanggung jawab Jasindo dalam mendukung program pemerintah terkait peningkatan literasi keuangan, sejalan dengan upaya memperkuat inklusi keuangan nasional.
Asuransi Jasindo adalah perusahaan asuransi umum yang telah berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam memberikan perlindungan asuransi bagi pelaku bisnis dan masyarakat Indonesia. Saat ini, Asuransi Jasindo fokus pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan, baik pada bisnis penugasan pemerintah maupun non-pemerintah. Perusahaan juga berupaya memperkuat dukungan bisnis untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah.
Jasindo terus memegang teguh nilai-nilai budaya AKHLAK dan menerapkan GRC (Governance, Risk, dan Compliance) untuk menjaga amanah yang dipercayakan oleh setiap tertanggung. (PUBLIKA)