Ayah Jual Bayi Rp 15 Juta demi Judi Online

MADE

SOLO PUBLIKA CO.ID – Seorang ayah di Taerang berinisial RA (36) tega menjual bayinya yang berusia 11 bulan. Ironisnya, bayi itu dijual demi judi online.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Kota Kompol David Y Kanitero mengatakan istri dari pelaku berinisial RD sedang merantai di Kalimantan. Bayi tersebut dititipkan RD kepada ibunya yang berada di Jakarta Timur.

Ibunya di Kalimantan, kerja sudah 6 bulan,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Kota Kompol David Y Kanitero kepada wartawan, Minggu (6/10/2024), 

Namun, suatu Waktu RA mengambil anaknya dengan alasan akan dibawa ke rumah keluarganya di Tangerang.

“Jadi tanpa sepengetahuan ibunya korban. Bayinya dibawa dari mertuanya dengan alasan mau dibawa ketemu sama keluarga si RA di Tangerang, padahal dijual,” jelas David.

Saat pulang ke Jakarta, RD kemudian bertanya keberadaan anaknya. Namun pelaku hanya mengatakan anaknya di Tangerang.

Setelah didesak RD, pelaku akhirnya mengaku anaknya dijual ke pasutri di Tangerang.

“Saat pulang ke Jakarta dan ibu kandung korban, RD menanyakan keberadaan anaknya kepada suaminya, RA, dijawab ada di Tangerang. Namun, karena curiga, ibu korban terus mendesak pelaku, dan akhirnya dikatakan anaknya telah dijual kepada seseorang di Tangerang senilai Rp 15 juta pada 20 Agustus 2024,” jelasnya.

Baca juga  Berkedok Endorse, Seorang Pelajar Menjadi Korban Pencabulan

Uang untuk Judi Online

Lebih lanjut dijelaskan David, RA awalnya mengaku menjual bayi karena kesulitan ekonomi. Namun ternyata uang tersebut dipakai untuk judi online.

“Uangnya dia pakai buat judi online,” ucap David. Mirisnya uang Rp 15 juta itu habis dalam waktu satu minggu. “Seminggu habis duitnya,” kata David.

Kini, pelaku dijerat Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Bohongi Mertua

Ibu mertua RA, yakni A (50) mengatakan bahwa RA yang awalnya bekerja di sebuah warteg tiba-tiba berhenti. RA bahkan mengatakan mendapat uang Rp 15 juta ia dapatkan dari pinjaman.

“Katanya kan Rp 15 juta katanya tuh dipinjemin duit saudaranya Rp 15 juta untuk modal usaha, terus kata mamah tuh kayak gini, ‘Lah kenapa kamu minjem duit nggak dari kemarin pas istrimu ada di sini? Sekarang baru minjem duit’ Ya ibu percaya kan dikira benar kan,” kata A kepada wartawan, di lokasi, Rabu (9/10/2024).

Baca juga  Polisi Amankan Pelaku Pencemaran Nama Baik Via Tiktok dari Amuk Massa

RA kemudian mengajak ayah mertuanya, B (56), untuk menemaninya ke pinggir Sungai Cisadane, Kota Tangerang, dengan alasan hendak meminjam uang. RA turut membawa bayinya yang berusia 11 bulan saat pergi ke Cisadane.

Awalnya, A pun merasa janggal saat cucunya dibawa pada malam hari. Namun, RA beralasan bayi tersebut dibawa untuk bertemu saudara.

“Nah, udah dia mau berangkat, itu si bayi mau dibawa katanya kan. ‘Lah kok mau dibawa? Ini lho udah malem’ kata ibu kan, sedangkan jaket aja nggak ada. ‘Iya, dibawa’, kita percaya, tadi kan dikirain ketemu saudara,” lanjutnya.

Kejanggalan Mertua

Sementara itu menurut ayah mertua RA, yakni B, tak menaruh rasa curiga pada menantunya itu. Bahkan, ia turut mengantarkan menantunya yang beralasan meminjam uang.

“RA itu kan katanya minta ditemani pinjam uang dengan saudaranya. Kita bawa anak (bayi) itu kan, langsung naik mobil. Kita langsung ke Kali Cisadane,” kata B menambahkan.

“Saya nggak ada rasa-rasa curiga, nggak ada, karena kan katanya ketemuan sama saudara kan? Dan lagi itu kan manusia lho, nggak masuk akal mau digituin (dijual) kan?” lanjutnya.

Baca juga  Ciut Nyali 2 Otak Pengeroyokan Kiai-Banser Saat Ditangkap Polisi

Namun Ketika hendak Kembali ke rumah, B bertanya pada RA mengapa anaknya masih di dalam mobil dan tak dibawa pulang. RA pun beralasan bahwa saudaranya masih ingin bermain dengan bayinya.

“Baru melangkah, saya noleh, kok (bayi) nggak dibawa? Kenapa nggak dibawa? ‘Anu, Pak, minggu depan kita ketemu lagi’. Saudaranya lagi kepengin ini katanya, masih kangen katanya,” ucap B menirukan RA.

Setelah seminggu, A mulai merasa ada yang janggal. Apalagi, cucunya tak kunjung pulang ke rumah.

“Nunggu, nunggu, nunggu, sampai hari Minggu, kok nggak pulang? ‘(Bayi) masih dibawa ke Bandung, lagi liburan ke Bandung. Udah ketemu nanti aja, hari Senin atau hari Selasa ambil di sana’. Ditunggu-tunggu sampai hari Senin, hari Selasa. Masih dia alesan, dia kan selalu alesan terus,” jelasnya dilansir detiknews.

“Cuman kita selalu nanya. ‘Coba Mamah pengen video call, minta nomor saudara kamu tuh mana’ dikasih tuh nomor, cuman nggak pernah aktif nomernya tuh, nggak pernah aktif. ‘Nggak, Mah, (bayi) baik-baik aja’, cuma hati ibu tuh kayak ganjel gitu kan,” ucapnya. (Rdk)

Baca Juga

Bagikan:

Tags