PUBLIKA TANJUNG SELOR-Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di persimpangan lampu merah samping Kampus Unikaltar, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara pada Kamis, 10 April 2025, merupakan peristiwa tragis yang diduga disebabkan oleh kondisi pengendara yang mabuk usai minum ciu.
Kapolresta Bulungan Kombes Pol.Rofikoh Yunianto Menjelaskan Melalui Kasat Lantas AKP Yulius Heri Subroto,Kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.30 Wita di persimpangan tersebut.
Kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor Honda GTR warna hitam tanpa nomor polisi KU 4831 AJ, dikendarai oleh SD (33 tahun) asal Tidung Pale, Kabupaten Tana Tidung.
SD berboncengan dengan AR (19 tahun), warga Desa Sajau, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.Akibat kecelakaan, SD mengalami luka pada bagian wajah dan hidungnya mengeluarkan darah, sedangkan AR mengalami lecet pada wajah.
Kronologi Kejadian,SD dan AR melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Tugu Cinta Damai menuju Telur Pecah. Saat melintas di persimpangan Unikal, dalam kondisi lampu merah atau traffic light rusak, SD terus melaju.
SD menghindari sebuah mobil ke arah kanan di traffic light depan kampus Unikaltar, namun karena kecepatan tinggi, tidak dapat mengendalikan kendaraannya hingga menabrak median tengah.
SD mengakui telah meminum miras jenis ciu sebelum kejadian yang dibeli di seputaran Jalan Semangka,Kedua korban dilarikan ke RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor untuk mendapat penanganan medis.Polisi datang ke lokasi kejadian, mengevakuasi korban, dan mengamankan kendaraan yang terlibat.
Kasat Lantas menegaskan bahwa kecelakaan ini dikarenakan keadaan mabuk pengendara.Pengendara diingatkan untuk mentaati aturan lalu lintas, mengurangi kecepatan saat melewati persimpangan, dan tidak mengemudi dalam kondisi mabuk.Meskipun traffic light rusak, pengendara diharapkan tetap memperhatikan lampu penanda kuning atau peringatan untuk berhati-hati.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi seluruh pengendara untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, menjauhi minuman keras saat mengemudi, dan tetap waspada terhadap kondisi jalan maupun situasi sekitar saat berkendara. Semoga kejadian serupa tidak terulang dan keselamatan menjadi prioritas utama saat berlalu lintas Pungkas Yulius.(Rdi)
