Publika Anambas – Kapolres Kepulauan Anambas yang baru, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, resmi menginjakkan kaki di Anambas untuk menjalankan tugas usai dilantik oleh Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Asep Safruddin, di Batam.
AKBP Ngurah Agung sebelumnya dikenal sebagai ajudan dari mantan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan. Lulusan Akademi Kepolisian 2005 ini kini dipercaya untuk memimpin Polres Anambas, wilayah strategis di perbatasan utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Kedatangannya diharapkan membawa semangat baru dalam penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan di wilayah tersebut. AKBP Gusti tiba di Pelabuhan Sri Siantan, Tarempa, Sabtu,19/7 siang dengan menumpang MV Cinta Indomas dari Letung.
Kepada awak media, ia mengungkapkan kekaguman terhadap pesona alam Anambas. Bahkan, ketika mendapat mandat untuk memimpin institusi Polri di perbatasan, ia langsung mencari tentang Anambas di Internet.”Kenyataannya memang luar biasa indah Anambas ini. Saya akan explore ke indahan Anambas biar yang lain tahu,” kata Gusti.
Selain itu, la juga menyadari tanggung jawab besar yang sudah menantinya. Beberapa kasus penting yang penanganannya belum tuntas, telah menanti.
Sejumlah kasus penting memang telah menanti atensi serius dari Kapolres baru ini.Salah satunya adalah dugaan penyimpangan dalam perekrutan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun anggaran 2020 hingga 2022.
Kasus ini sempat menjadi sorotan publik, namun hingga kini belum menemui titik terang.Penyidik telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk Bupati Anambas saat itu, Abdul Haris, namun perkembangan kasus masih mengambang tanpa kejelasan lanjutan.
Tak hanya itu, kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan sodetan air yang bernilai hingga Rp 10 miliar pada tahun anggaran 2024 juga menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani.Proyek strategis yang bertujuan untuk mengatasi banjir air di Tarempa itu gagal terlaksana.
Akibat ulah kontraktor CV Tapak Anak Bintan (TAB) yang tidak profesional. Padahal uang muka sebesar Rp 3 Miliar telah diberikan oleh Pemkab Anambas.
Publik Anambas berharap kehadiran AKBP Gusti dapat menjadi angin segar dalam penanganan kasus-kasus tersebut.Transparansi, keberanian, dan ketegasan dalam proses hukum dinilai menjadi kunci utama untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum daerah.
“Ini tanggung jawab yang berat, tapi saya percaya dengan kolaborasi yang baik, kita bisa memberikan kepastian hukum yang adil,” tegas Gusti dilansir Batam Pos.
Dengan tekad kuat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, AKBP Gusti diharapkan mampu membawa perubahan nyata, sekaligus menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu di tanah perbatasan. (rdi)