Gegara Warisan, Kejinya Adik Tebas Kakak Hingga Tewas

Jumat, 23 Agustus 2024

Surabaya,Publika.co.id. – Warga Dusun Panggang, Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringinanom, Gresik digegerkan dengan perkelahian kakak beradikan. Seorang kakak tewas usai ditebas parang oleh sang adik. Permasalahan ini diduga gegara warisam.

Informasi yang dihimpun Media, peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Kakak beradik tersebut berinisial US (52) dan KA (46).

Awalnya, peristiwa ini sempat disebut carok. Namun, ternyata hanya sang adik yang membawa parang.

“Kakak adik saling bunuh karena rebutan warisan, kemarin sore jam 6 petang,” kata salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya kepada wartawan, Jumat (23/8/2024).

Terpisah, Kapolsek Wringinanom AKP Inggit Prasetiyanto menyebut, insiden yang diduga gegara warisan itu, menyebabkan sang kakak tewas.

Baca juga  Diduga Curanmor, Pemobil Ugal-ugalan Seret Balita 600 Meter di Balikpapan

“Infonya memang warisan. Korban yang meninggal berinisial US. Itu kakaknya, sementara pelaku yang membacok adiknya berinisial KA,” bebernya.

Inggit menjelaskan, peristiwa berdarah itu terjadi pada Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku membacok korban menggunakan parang 1 kali.

“Pelaku membacok dan mengenai telinga korban, rahang kiri hingga tembus ke kepala bagian belakang,” tambah Inggit.

Mendapat luka tersebut, lanjut Inggit, korban sempat melarikan diri dan berteriak meminta pertolongan. Namun, pelaku tetap mengejarnya.

“Setelah berlari sejauh 300 meter, korban roboh kemudian dibantu oleh warga,” tambah Inggit.

Warga yang melihat kondisi korban bersimbah darah, membawanya ke RS Petrokimia Driyorejo. Setelah hampir 2 jam usai kejadian korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga  TNI Pecat 7 Prajurit Tempur Kodam Kasuari 

“Sempat mendapat perawatan, namun nyawa korban meninggal. Sekitar 1 sampai 2 jam dari kejadian,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, korban ditebas oleh adiknya di jalan yang tak jauh dari rumahnya, yakni hanya berjarak hanya 20 meter dari rumah korban.

Keduanya merupakan kakak beradik dari delapan bersaudara. Korban merupakan anak pertama, sedangkan pelaku adik ketiga korban.

Kepala Desa Lebanisuko Mustofa mengatakan, ia tidak mengetahui pasti penyebab peristiwa berdarah tersebut. Namun, ia menegaskan, kejadian itu bukan carok, melainkan pembacokan.

“Bukan carok. Karena korban tidak membawa pisau. Dari informasi yang saya terima dari warga, pelaku langsung mendatangi korban yang sedang berjalan dan langsung membacoknya,” kata Mustofa kepada Media , Jumat (23/8/2024).

Mustofa mengaku kaget setelah mendapat informasi pembacokan tersebut. Ia pun meminta perangkat desa untuk mengamankan pelaku ke Polsek Wringinanom agar tidak memperkeruh suasana.

Baca juga  Polda Kaltara Konferensi Pers Pengungkapan Narkotika Jenis Sabu-Sabu 150 Kg

“Mendapat informasi itu, pelaku langsung kita amankan dan kita serahkan ke Polsek Wringinanom. Karena kita takut keluarga korban lainnya tidak terima atau mencegah hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Mustofa, pihaknya juga memberikan pengertian kepada anak pertama korban. Sebab, ia tak ingin peristiwa ini menjadikan putra korban memiliki dendam kepada pamannya yang sudah membacok ayahnya hingga tewas.

“Sudah kita berikan pemahaman, dan alhamdulillah bisa legowo dan menganggap ini takdir dilansir detikjatim,Terutama, pelaku juga sudah mendapatkan hukuman dari pihak kepolisian,” pungkasnya

Editor: Made Wahyu

Bagikan:
Berita Terkait