Harapan Masyarakat Transmigrasi Terjawab di Momen Hari Bhayangkara Ke-79,Hingga Menitikkan Air Mata 

Kamis, 19 Juni 2025

Publika Bulungan-Di tengah derasnya pembangunan dan perubahan di daerah Kalimantan Utara, ada kisah haru yang datang dari warga transmigrasi di SP 6. Ibu Khofifah, seorang warga transmigrasi asal Semarang, tidak bisa menahan air matanya ketika menceritakan perubahan besar yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. Bantuan pembangunan jembatan kayu dan pemasangan 138 lampu penerangan jalan yang diberikan oleh Polda Kalimantan Utara, khususnya Polresta Bulungan, telah memberikan dampak positif yang luar biasa bagi kehidupan sehari-hari bagi warga transmigrasi.

Sebelumnya, warga di SP 6 dan sekitarnya harus menghadapi kesulitan besar hanya untuk menjalin silaturahmi dengan tetangga yang tinggal di jalur 4, 5, 6, 7, dan 8. Mereka harus menempuh jarak memutar sejauh satu kilometer akibat tidak adanya jembatan yang memadai. Kondisi ini sangat menyulitkan, terutama bagi ibu-ibu dan anak-anak yang harus berjalan kaki atau menggunakan kendaraan sederhana.

Ibu Khofifah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Kapolda Kalimantan Utara dan Kapolresta Bulungan atas bantuan jembatan kayu yang sudah selesai dibangun. “Alhamdulillah luar biasa, sekarang jarak kami jadi dekat. Kalau sebelumnya kami harus berputar jauh, sekarang sudah dekat sekali, hanya melewati jembatan ini,” ujarnya dengan penuh haru.

Baca juga  Pencuri Gasak Barang Berharga di Klinik Kecantikan di Tanjung Selor

Kendala akses yang selama ini menghambat interaksi sosial dan mobilitas warga kini berangsur teratasi dengan adanya jembatan tersebut. Warga tidak perlu lagi merasa terbebani oleh perjalanan yang jauh hanya untuk berkunjung ke tetangga atau mengakses kebutuhan mereka di jalur lain.

Bukan hanya jembatan kayu yang menjadi bantuan khas dari kepolisian, warga SP 6 juga memperoleh lampu penerangan jalan. Hal ini juga memberi rasa aman tersendiri, utamanya di malam hari yang sebelumnya sangat gelap dan rawan bahaya, khususnya dari binatang liar seperti buaya yang sering muncul.

Menurut penuturan warga, buaya berukuran besar seringkali melintas di jalan ketika air pasang. “Buaya yang sering naik itu sebesar anak kelas 5 SD. Biasanya, kalau air pasang, buaya melintang di jalan,” kata ibu Khofifah sambil menggambarkan betapa menakutkannya situasi tersebut ketika jalanan benar-benar gelap tanpa penerangan.

Pemasangan lampu jalan telah secara signifikan mengurangi rasa was-was warga, karena keberadaan lampu memungkinkan mereka untuk mengetahui keberadaan binatang atau hal-hal berbahaya lainnya. Warga kini bisa beraktivitas di malam hari dengan lebih tenang, baik untuk berpergian maupun melakukan aktivitas lainnya.

Jembatan kayu dan lampu penerangan jalan ini bukan semata-mata proyek fisik, melainkan sudah dianggap menjadi solusi yang menyentuh kehidupan langsung warga. Fasilitas ini mempermudah mobilitas  masyarakat di wilayah yang selama ini cukup sulit dijangkau.

Baca juga  Cagub Kaltara 2024 Ini Profil Yansen Tipa Padan

Lebih dari itu, keberadaan jembatan dan lampu jalan juga meningkatkan kualitas hidup warga, mempererat jalinan sosial antar tetangga, membuka akses ke pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang sebelumnya terbatas karena kendala infrastruktur.

Ibu Khofifah mengharapkan agar pemerintah daerah turut mengambil peran aktif mengikuti jejak langkah Polda Kaltara dalam membangun fasilitas sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal secara infrastruktur. “Kami berharap kepada pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kawasan kami. Pak Kapolda sudah memulai, kami pun sudah melihat pemerintah turun tangan memperbaiki tanggul yang sempat jebol,” ujarnya.

Selain bantuan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, pemerintah daerah Kabupaten Bulungan juga memberikan perhatian dengan memperbaiki tanggul yang sebelumnya sempat rusak dan menyebabkan genangan air yang memperburuk akses jalan. Ini merupakan bentuk sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sinergi ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat setempat. Mereka berharap kolaborasi yang baik ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif lebih luas di masa depan. Dengan perbaikan berkelanjutan pada infrastruktur, harapan peningkatan kesejahteraan warga transmigrasi dan masyarakat lainnya yang tinggal di wilayah terpencil semakin terbuka lebar.

Baca juga  Danrem 092/Maharajalila Cek Langsung Obyek Kunker Kasad

Kisah ibu Khofifah dan warga transmigrasi di SP 6 menggambarkan betapa pentingnya keberadaan fasilitas dasar seperti jembatan dan penerangan jalan dalam kehidupan masyarakat. Bantuan yang diberikan oleh Polda Kalimantan Utara dan Polresta Bulungan berhasil mengubah kondisi yang sebelumnya sulit menjadi lebih baik dan aman.

Ini juga menjadi contoh nyata bagaimana perhatian institusi keamanan terhadap pembangunan sosial dan kesejahteraan warga menjadi bagian tidak terpisahkan dari tugas mereka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Harapan besar ditujukan kepada pemerintah daerah agar lebih aktif mendukung dan memperluas program-program pembangunan infrastruktur seperti ini di seluruh daerah Kalimantan Utara.

Warga transmigrasi SP 6 kini bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan mudah dan tanpa rasa takut lagi, terutama di malam hari. Suara haru dan terima kasih mereka menjadi bukti bahwa sebuah jembatan kayu dan lampu penerangan jalan bukan hanya sebuah fasilitas, melainkan jembatan harapan menuju masa depan yang lebih cerah.terimakasi Pak Kapolda dan Kapolresta.” Sambil mengusap air mata di wajahnya.

Penulis: I Made Wahyu Rahadia 

Bagikan:
Berita Terkait