PUBLIKA TANJUNG SELOR-Dalam suasana yang penuh dengan pengharapan dan introspeksi, hari Jumat Agung telah tiba lagi bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Tanggal 18 April 2025 memperingati hari kematian Yesus Kristus, dimana umat merenungkan pengorbanan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia. Di GKPI Lahai Roi Tanjung Selor, kebaktian Jumat Agung berlangsung dengan khidmat. Jemaat yang hadir mempersembahkan hati dan pikiran mereka, siap untuk menerima firman Tuhan melalui khotbah yang disampaikan oleh Pendeta Daud Maikamang S.Th.di Gereja Kemah Pemancar Injil Jl.Kolonel Soetadji Kelurahan Tanjung Selor hilir,kabupaten bulungan Kalimantan Utara.
Tema khotbah pada hari itu, “Diampuni untuk Mengampuni,” menggugah hati jemaat untuk merenungkan betapa pentingnya pengampunan dalam kehidupan sehari-hari. Penekanan pada kasih dan pengampunan yang diajarkan oleh Yesus Kristus sebagai teladan bagi umat-Nya untuk berbuat baik dan mengampuni sesama manusia. Dari pembacaan Alkitab Lukas 23:33-49, jemaat menggali lebih dalam arti penebusan dan kasih yang Yesus tunjukkan di kayu salib.

Pengampunan adalah prinsip sentral dalam ajaran Kristiani. Kita dipanggil untuk mengampuni orang lain seperti halnya Tuhan mengampuni kita. Hari Jumat Agung menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan bagaimana kita dapat hidup dalam pengampunan, baik dalam hubungan suami istri, keluarga, maupun hubungan antar sesama manusia. Dalam kesempurnaan pengampunan-Nya, Yesus menunjukkan teladan yang sangat berharga bagi umat-Nya untuk mengampuni tanpa syarat.
Melalui peringatan kematian Yesus Kristus di kayu salib, umat Kristiani diingatkan akan pengorbanan dan kasih-Nya yang tidak terhingga. Kematian-Nya bukan hanya sebagai jalan penebusan dosa umat manusia, tetapi juga sebagai ajakan bagi kita semua untuk hidup dalam kasih dan pengampunan. Dalam Lukas 23:34, “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat,” Yesus memberikan contoh utama tentang bagaimana kita harus mengampuni tanpa batas.

Saat merenungkan peristiwa Jumat Agung, kita juga dipanggil untuk meneladani kesetiaan dan kepatuhan Yesus Kristus. Meskipun disaat yang paling menyakitkan dan penuh penderitaan, Yesus tetap setia pada kehendak Bapa-Nya. Kesetiaan-Nya membawa keselamatan bagi umat manusia, dan kesediaan-Nya untuk memenuhi rencana penyelamatan Allah menjadi contoh yang patut diikuti oleh umat-Nya.
Dalam suasana kebaktian yang penuh dengan pengharapan dan ketundukan, jemaat GKPI Lahai Roi Tanjung Selor merayakan Jumat Agung sebagai hari yang penuh berkat. Melalui khotbah yang menginspirasi dan pembacaan Alkitab yang memberkati, jemaat diteguhkan untuk terus hidup dalam pengampunan, kasih, dan kesetiaan seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus.

Sebagai umat Kristiani, peringatan Jumat Agung adalah momentum penting untuk merenungkan kasih, pengampunan, dan kesetiaan Yesus Kristus. Dengan mengambil contoh dari-Nya, kita dapat hidup dalam kesempurnaan pengampunan dan merajut hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Semoga peringatan Jumat Agung memberkati dan menguatkan iman kita dalam menjalani hidup yang penuh dengan kasih dan pengampunan. Selamat memperingati kematian Yesus Kristus di kayu salib. Amin.
Penulis: IMADE WAHYU RAHADIA