Jamur Tahi Sapi yang Masuk Dalam Narkotika Golongan 1

Sabtu, 13 Juli 2024

PUBLIKA.BALI.-Magic mushroom atau jamur tahi sapi adalah jenis jamur liar atau budidaya yang mengandung psilocybin, senyawa psikoaktif dan halusinogen alami.

Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation (ADF), magic mushroom adalah obat psikedelik yang dapat memengaruhi semua indra, mengubah pemikiran, waktu danPsikedelik dapat menyebabkan seseorang berhalusinasi, melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada atau terdistorsi. emosi seseorang.Masuk dalam kategori Narkotika Golongan I

Psilocybin diklasifikasikan sebagai obat Jadwal I, artinya memiliki potensi penyalahgunaan yang tinggi dan saat ini tidak memiliki penggunaan medis yang diterima dalam pengobatan di Amerika Serikat.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Jeffry Tuapattimain yang mengatakan bahwa jamur tahi sapi yang memiliki nama ilmiah psilocybin ini termasuk dalam Narkotika Golongan I.

Baca juga  Puluhan Penyu Hijau Gagal Diselundupkan Lewat Jembrana

“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, jamur tahi sapi atau Psilosibin dimasukkan dalam golongan I Narkotika yang berarti pengguna dilarang mengonsumsi dan bisa dipidana,” ujarnya.

Narkotika Golongan I dalam Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009 setara dengan morfin dan ganja.

“Penyalahgunaan serta pengedar jamur ini dapat dijerat hukum,” katanya lagi.

Dilansir dari Very Well Mind, jamur psilocybin terlihat memiliki bentuk seperti jamur biasa yang dikeringkan.

Baca juga  Laboratory Narkoba di Payangan Bali, Di Gerebek BNN RI

Jamur ini memiliki batang panjang dan ramping berwarna abu-abu keputihan dan tutup coklat tua yang berwarna coklat muda atau putih di tengahnya.

Jamur ini bisa dimakan, dicampur dengan makanan, atau diseduh seperti teh untuk diminum. Selain itu, biasanya jamur ini juga dicampur dengan ganja atau tembakau dan dihisap. 

Efek magic mushroom

Efek jamur ini biasanya dimulai dalam 30 menit selepas dimakan, atau dalam 5–10 menit saat diminum sebagai sup atau teh dan dapat bertahan kurang lebih empat hingga enam jam.

Baca juga  Kapolda Bali Cek Jalur hingga Gilimanuk Jelang Lebaran dan Nyepi

Saat mengnsumsi jamur ini, orang tersebut mungkin mengalami:

Euforia

Perubahan kesadaran, suasana hati, pemikiran dan persepsi

Pelebaran pupil

Halusinasi visual dan pendengaran (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada, atau terdistorsi)

Ketidaknyamanan di perut, mual dan muntah

Sakit kepala

Detak jantung cepat atau tidak teratur

Peningkatan suhu tubuh

Pernapasan semakin cepat

Wajah memerah, berkeringat dan menggigil

Beberapa orang yang secara teratur menggunakan jamur ini mungkin mengalami kilas balik ingatan yang melibatkan pengalaman magic mushroom sebelumnya.

Hal itu biasanya merupakan distorsi visual yang melibatkan perubahan emosi atau persepsi.(IB.S)

Bagikan:
Berita Terkait