PUBLIKA TANJUNG SELOR – Melalui rapat evaluasi bersama Plh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltara memaparkan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kaltara pada triwulan pertama 2025 masih jauh dari target.
Kepala BapendaProvinsi Kaltara, Dr. Tomy Labo mengatakan target triwulan pertama sebesar 25 persen. “Tapi realisasi PAD triwulan pertama di angka 14 persen kami ada kekurangan 11 persen,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).
Catatan Bapenda Kaltara, beberapa pajak yang dikelolanya mengalami penurunan pendapatan, karena sebelumnya Pemprov Kaltara telah pemberikan insentif fiskal tahun 2024 berupa perubahan tarif.
Dia menyebutkan tarif PKB yang semula 1,5 persen dan tahun ini sebesar hanya 0,8 persen.
“Target PKB semula Rp 105 miliar, dengan adanya pengurangan 33 persen sekarang menjadi Rp 70 miliar,” sebutnya.
“Perubahan tarif BBNKB semula 15 persen menjadi 0,8 persen,” ucapnya.
Penurunan PAD juga terjadi dari PBBKB yang semula menyumbang sebesar 50 persen. Tapi ada penurunan 4 persen.
“Target dari bahan bakar dari Rp 450 miliar menjadi Rp 430 miliar,” pungkasnya. (rdi)