Pelatihan Seni Batik Khas Kalimantan Utara di  SMK 1 Tanjung Selor

Jumat, 3 Oktober 2025

PUBIKA TANJUNG SELOR-Batik sebagai warisan budaya Indonesia memiliki nilai seni dan historis yang sangat tinggi. Setiap daerah memiliki corak dan motif khas yang mencerminkan identitas budaya lokalnya. Di Kalimantan Utara, seni batik sedang dikembangkan secara khusus untuk memperkenalkan keunikan dan kearifan lokal.Jum’at 3/10/2025.

Melalui pelatihan-pelatihan kepada generasi muda. Bertepatan dengan hal tersebut, SMK 1 Tanjung Selor mengadakan kegiatan pelatihan seni batik khas Kalimantan Utara yang difasilitasi oleh pelatih batik ternama, Syafrani. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Strategis.

“Gerakan Seniman Masuk Sekolah” (GSMS) yang diinisiasi oleh SMKN 1 Tanjung Selor. Kota Tanjung Selor sebagai ibu kota Kabupaten Bulungan dan Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi budaya yang harus dilestarikan, terutama kepada generasi muda yang merupakan penerus kebudayaan bangsa. Untuk itu, pelatihan batik khas Kalimantan Utara ini bertujuan sebagai sarana edukasi dan pengenalan motif serta teknik membatik tradisional kepada siswa-siswi SMK 1 Tanjung Selor.

Melalui pelatihan selama tiga bulan ini, diharapkan siswa dapat menguasai keterampilan dasar membatik sekaligus memahami makna filosofis di balik motif-motif batik Kalimantan Utara. Sehingga selain sebagai aktivitas kesenian, pelatihan ini juga mampu menumbuhkan rasa cinta budaya dan menambah kemampuan kewirausahaan siswa yang aplikatif di kemudian hari.

Baca juga  Deddy Sitorus Anggota DPR RI Bagi Hewan Kurban di Bulungan Dan Daerah Lainnnya Di Kaltara

Pelatihan batik ini dipandu langsung oleh pakar seni batik Syafrani yang berkedudukan di Jalan Pahlawan, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan. Syafrani dikenal ahli dalam teknik membatik dan pengembangan motif khas daerah. Beliau didatangkan oleh SMKN 1 Tanjung Selor sebagai instruktur utama dalam program GSMS.

Metode pelatihan mengedepankan pendekatan praktik langsung (hands-on), mulai dari pengenalan bahan-bahan batik, alat-alat pendukung seperti canting dan malam, hingga pembuatan motif batik yang khas Kalimantan Utara. Para siswa dibimbing langkah demi langkah dalam proses membatik, termasuk tahap pewarnaan dan pengeringan kain batik.

Selain praktik, pelatihan juga dilengkapi dengan wawasan sejarah batik, nilai-nilai budaya tradisional, serta penerapan motif yang mencerminkan simbolis masyarakat lokal. Dengan metode ini, diharapkan kemampuan teknis sekaligus kecintaan siswa terhadap tradisi dapat tumbuh secara seimbang.

Program GSMS merupakan inisiatif strategis yang digagas pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan untuk mengintegrasikan pelaku seni dan budaya langsung ke dunia pendidikan formal. Tujuan GSMS adalah menanamkan nilai-nilai seni budaya pada generasi muda secara efektif melalui interaksi langsung dengan seniman profesional.

SMKN 1 Tanjung Selor, GSMS menghadirkan pelatih batik Syafrani sebagai narasumber utama. Kegiatan ini tidak hanya mendukung penguatan pendidikan karakter berbasis lokal, tetapi juga memperkaya kurikulum sekolah dengan muatan kearifan budaya yang autentik sehingga siswa mampu mengenal warisan budaya secara mendalam.

Baca juga  50 Contoh Soal TWK CPNS 2024 Lengkap dengan Kunci Jawaban

Selama pelatihan yang berlangsung tiga bulan, siswa-siswi SMKN 1 Tanjung Selor aktif mengikuti sesi teori dan praktik membatik. Agenda kegiatan meliputi Pengenalan Sejarah dan Filosofi Batik Kalimantan Utara Sesi ini memberikan pemahaman konteks budaya di balik motif dan teknik batik yang digunakan di wilayah Kalimantan Utara. Penekanan pada simbol dan kisah yang terkandung dalam karya batik menumbuhkan nilai-nilai identitas dan kebanggaan lokal. Praktik Membatik Langsung

Siswa menggunakan bahan dan alat membatik secara langsung, mulai dari menggambar pola dengan canting hingga proses pewarnaan kain. Dengan bimbingan Syafrani, mereka belajar teknik pewarnaan alami maupun sintetis yang sesuai dengan teknik tradisional. Pengembangan Kreativitas dan Desain Motif Selain menyalin motif klasik, Siswa juga didorong untuk berinovasi dengan menciptakan desain baru yang tetap mengacu pada ciri khas budaya setempat. Ini menjadi wadah pengembangan kreativitas yang mampu mendorong inovasi dalam seni batik. Pengenalan Aspek Bisnis Batik Sebagai tambahan, pelatihan juga memuat materi kewirausahaan agar siswa memahami peluang pasar dan cara mengembangkan usaha batik sebagai sumber ekonomi.

Baca juga  Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto S.I.K.M.Si.,Buka Pelatihan Bhabinkamtibmas

Pelatihan seni batik di SMK 1 Tanjung Selor memiliki dampak yang luas, seperti, Pelestarian dan pengenalan warisan budaya batik khas Kalimantan Utara kepada generasi muda secara langsung dan praktis Pembekalan keterampilan seni dan kerajinan yang dapat menjadi modal usaha bagi siswa setelah lulus sekolah. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan mengembangkan nilai budaya lokal sebagai bagian identitas bangsa, Mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan pelaku seni dalam membangun ekosistem budaya yang berkelanjutan.

Memacu semangat berkreasi dan berinovasi dengan tetap menghargai tradisi. Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Bulungan dan Kaltara. Pelatihan Batik khas Kalimantan Utara di SMK 1 Tanjung Selor melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah merupakan langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan kearifan lokal. Dengan pembinaan berkelanjutan, keterampilan membatik yang diperoleh siswa dapat menjadi aset berharga serta membuka peluang wirausaha yang potensial di masa depan. Diharapkan kolaborasi antara pemerintah daerah, pendidikan, dan seniman terus berjalan agar seni batik terus hidup dan berkembang, membawa manfaat bagi komunitas serta menjaga kekayaan budaya Indonesia tidak lekang oleh waktu Pungkas Syafrani kepada Media Publika.

Reporter Publika:Made Wahyu Rahadia

Bagikan:
Berita Terkait