TARAKAN, Publika.co.id. – Sebagai bentuk antisipasi terhadap kerawanan selama tahapan pemilihan kepala daerah di Tarakan, kepolisian telah melakukan pemetaan daerah menjadi dua kategori yaitu sangat rawan dan kurang rawan. Bahkan dalam melakukan patroli melibatkan TNI dan stakeholder terkait lainnya.
“Sebagaimana yang telah kita sampaikan, skema pengamanan sesuai aturan. Yaitu daerah sangat rawan dan kurang rawan atau daerah hijau. Untuk jumlah personel yang kita kerahkan 351 personel, dibantu unsur TNI dan stakeholder lainnya,” terang Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna, Selasa (27/8).
Selain skema tersebut, pola pengamanan juga dilakukan dengan cara patroli. Harapannya, pelaksanaan tahapan pilkada bisa berjalan dengan baik dan kondusif. Berdasarkan hasil pemetaan, situasi rawan berkaitan dengan sengketa. Namun untuk lebih detailnya Kapolres mengarahkan awak media untuk mengkonfirmasi ke KPU.
“Selain sengketa, kerawanan di TPS kondisi ini sama dengan pada saat Pileg kemarin. Terutama di Pantai Amal yang masih ada sengketa lahan, sehingga sulit untuk membuat TPS”, ungkapnya.
Untuk TPS yang kategori rawan, akan ditempatkan 2 anggota Polri dan Linmas. Sedangkan yang kurang rawan, 1 polisi bisa awasi 2 TPS. Di Tarakan ada 5 TPS yang rawan, 3 di antaranya berada di Kelurahan Pantai Amal, dan 2 TPS berada di dalam Lapas Kelas IIA Tarakan, atau TPS khusus.
“Kalau untuk pengamanan di Kantor KPU, kita kerahkan 155 personel pada saat pendaftaran dan ada yang stay (siaga) selama 24 jam. Selain itu, ada juga yang patroli rutin yang kita tingkatkan”, ungkapnya. Editor: Made Wahyu