Sapi Bantuan Diduga Dijual Oknum Kades

Sabtu, 14 Juni 2025

PUBLIKA TANJUNG SELOR – Seorang warga di Desa Kelubir mengungkapkan telah mendapatkan sapi bantuan dari pemerintah untuk di pelihara. Namun ternyata sapi tersebut hilang tanpa kabar, belakangan diketahui sapinya dijual. Hal itu diungkapkan oleh ketua Gapoktan Desa Kelubir berinisial ZI mengatakan sapi bantuan itu dijual oleh oknum kepala desa. “Dugaan pak Kades Kelubir yang menjual, jumlahnya ada 6 ekor,” ucapnya.

Dia menjelaskan sapi itu diperoleh atas bantuan pemerintah yakni dari Kementerian Pertanian sekitar tahun 2021/2022. Hanya saja di desanya belum ada kandang sendiri maka dititipkan di kandang milik perusahaan tambang, PT PKN.

“Jadi, pak Bupati dengan Kadis Pertanian Provinsi pak Heri Rudiyono mengatakan akan bantu sapi. Jarak 2 minggu turunlah orang dari Kementerian Pertanian dan DPKP Provinsi ke Desa Kelubir, untuk meninjau,” jelasnya.

Baca juga  50 Contoh Soal TWK CPNS 2024 Lengkap dengan Kunci Jawaban

Setelah didata, pihaknya meminta pendampingan kepala desa Kelubir. Setelah sapi diterima, maka dititipkan di kandang milik perusahaan. Beberapa waktu lalu ada rapat pembentukan Koperasi Merah Putih dirinya diundang karena selaku ketua gapoktan.

“Setelah rapat, saya bersama Babinsa, PPL baru dan pak Kades diruangan kantor pak Kades. Lalu saya tanyakan ke pak Kades aman kah sapi kita diatas kandang, kata pak kades aman. Tapi katanya sudah ada dijual 6 ekor, dan diganti sapi limoksin 3 ekor, namun baru ada 2 ekor dan 1 ekor masih di cari. Itu saksinya Babinsa dan PPL baru,” paparnya.

Hanya saja, dirinya selaku ketua tidak dilibatkan saat kades menjual sapi bantuan itu. Hingga akhirnya dirinya didatangi petugas kepolisian, padahal ZI tidak tahu menahu soal sapi tersebut karena ditangani oleh kades.

Baca juga  Rumah Sakit Tanggapi Keluhan Warga

“Lalu kemarin ada show orang hajatan, karena kebetulan juga saya di bidang sound sistem. Saya tidak tahu menahu, rupanya ada Reskrim mencari saya ke Kelubir jam 2 siang. Saya ditemui di rumah teman di SP 1, saya kira orang leasing lalu saya lihat ternyata orang Reskrim di ditanyai nama saya apakah ini pak Zaelani, Ketua gapoktan saya katakan iya,” paparnya.

Lalu polisi itu menanyakan lagi kepada ZI tentang penjualan sapi bantuan tersebut. Karena memang betul tidak tahu, dan saat dirinya menyodorkan nama kades tapi petugas tidak mempercayainya.

“Kata petugas itu, kamu jual kemana sapi 6 ekor,  sapi itu belum dibagikan ke warga kamu jual. Itukan sapi pemerintah, saya bilang tidak tahu dan saya bilang sapi itu dijual pak kades. Katanya pak Kades siapa dan dijual kemana, itukan tanggung jawab kamu,” terangnya.

Baca juga  Legalitas Wartawan Menurut UU Pers: Kajian Terhadap Klaim Dewan Pers

“Tidak lama saya lalu di bawa ke Polsek Tanjung Palas Utara untuk di interogasi sapi itu dijual kemana, kepada siapa dan berapa jualnya, lama baru bisa keluar di Polsek mau magrib,” tambahnya.

Saat keluar dari Polsek, dirinya diminta untuk bertemu dengan kades kelubir. Saat dirinya hendak bertemu, ternyata kades ke Tanjung Selor.

“Itu yntuk menanyakan kenapa sapi itu dijual, dijual kepada siapa dan harga jualnya berapa. Saya juga sudah buat laporan  di polsek, bahwa sapi itu sudah dijual oleh pak kades jumlahnya 6 ekor sapi bali. Kisaran harga beli untuk sapi itu sekitar Rp 14 sampai Rp 15 juta. Lalu, di tukar sapi limoksin 2 ekor itu sebesar Rp 43 juta,” ujar ZI.

Bagikan:
Berita Terkait