PUBLIKA SAMARINDA – Universitas Mulawarman (Unmul) melaksanakan prosesi wisuda terhadap 1600 orang pada gelombang 1 tahun 2025 dari Program Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis dan Pasca Sarjana yang dilaksanakan di GOR 27 September Kampus Unmul Gunung Kelua, Samarinda pada hari Sabtu (12/4/2025).
Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunur, M.Si., IPU., ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan wisuda hari ini merupakan momen yang membahagiakan bagi seluruh wisudawan dan wisudawati, karena merupakan akhir dari proses pembelajaran akademik di Universitas Mulawarman.
“Ada 1600 wisudawan dan wisudawati yang hadir disini dan meraih gelar didalam jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Mulawarman,” ucap Rektor Unmul Prof Abdunur.
Bahkan dalam momen berbahagia itu, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Hasanuddin Mas’ud juga ikut di wisuda.

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani melalui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, drg. Imam Sujono yang hadir dalam acara wisuda itu mengatakan pada hari ini, ada 9 orang staf Dinas Kesehatan dan Puskesmas melaksanakan wisuda dengan yang berhak menyandang gelar sarjana kesehatan masyarakat.
“Dengan di wisudanya beberapa tenaga kesehatan ini, untuk melakukan pemenuhan sumber daya manusia bidang kesehatan pada Dinkes Kabupaten Bulungan,” ungkap Imam Sujono.
Kata dia, beberapa bulan yang lalu di tahun 2024, beberapa staf Dinkes dari Puskesmas dan rumah sakit juga telah melakukan wisuda sarjana kebidanan dan sarjana keperawatan.
Program ini akan berlanjut kedepan dalam rangka menyesuaikan kompetensi dalam melaksanakan layanan publik yang maksimal atau layanan prima.
“Maka kita lakukan penyesuaian tidak ada lagi tenaga kesehatan di Kabupaten Bulungan itu yang fisik akademisnya itu D3. Jadi, secara keseluruhan nanti minimal S1,” paparnya.
Imam menjelaskan jika sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang berlanjut di beberapa perguruan tinggi. Misalnya di keperawatan itu sudah sebagian besar berlanjut ke jurusan Nurse (Perawat) kemudian juga sekarang ini sudah sebagian besar mengikuti pascasarjana untuk melakukan pemenuhan.
“Pembiayaannya ada yang melalui pembiayaan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, kemudian juga ada dari APBD Kabupaten,” bebernya.
Namun karena keterbatasan anggaran dari Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan dan APBD Bulungan. Sebagian besar tetap dari Dinkes, Puskesmas dan rumah sakit itu menggunakan jalur izin belajar (Ibel) yanh menggunakan pendanaan secara mandiri atau menggunakan dana pribadi.
“Saat ini masih ada beberapa puluh staf Dinkes, Puskesmas maupun rumah sakit yang melaksanakan pembelajaran yang kerjasama dengan beberapa universitas yang ada di luar Jawa seperti Semarang kemudian ada di Lampung mungkin ada di Jawa Timur,” terangnya.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat teman-teman yang melakukan pembelajaran ini cepat selesai dan kembali ke Kabupaten Bulungan hingga ke depannya kita mempunyai SDM bidang kesehatan yang maksimal,” tambahnya.
Dirinya berharap apa yang dicita-citakan bersama layanan prima bidang kesehatan di Kabupaten Bulungan ini bisa dilaksanakan dengan baik sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bulungan secara menyeluruh. (rdi)