TANJUNG SELOR PUBLIKA.CO.ID-Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan secara aktif melakukan deteksi terhadap penyakit Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di wilayah tersebut. Hingga saat ini, telah ditemukan 20 Orang Dengan HIV (ODHIV) di Bumi Tenguyun. Kepala Dinkes Bulungan, H Imam Sujono, menekankan bahwa masih ada banyak kasus HIV/AIDS yang belum terdeteksi. Hal ini disebabkan oleh sebagian masyarakat yang belum melakukan pengobatan sesuai standar, mungkin karena stigma dan rasa malu yang masih melekat terkait dengan penyakit ini saat di wawancara BLI Made Senin 4-11-2024 Pagi.
Imam Sujono menyatakan bahwa masih banyak individu yang menyembunyikan kondisinya karena merasa takut atau malu, padahal jika dilakukan tes skrining dan dinyatakan positif, petugas kesehatan akan memberikan bantuan dan pendampingan untuk memulai pengobatan. Meskipun demikian, masih ada kasus yang positif namun belum mematuhi pengobatan sesuai standar secara patuh dan taat, sehingga berpotensi meningkatkan penularan penyakit ini di masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa penderita AIDS harus mengonsumsi obat seumur hidup. Namun, pengobatan yang tepat akan memungkinkan penderita untuk tetap berinteraksi sosial dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Saat ini, Bulungan telah mencatat adanya 20 kasus ODHIV, di mana dua di antaranya telah meninggal dunia. Terdapat peningkatan jumlah kasus dengan adanya 45 ODHIV pada tahun 2023, dengan 10 di antaranya meninggal dunia. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran dan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan terkait HIV/AIDS di masyarakat.
Upaya preventif, edukasi, serta pemeriksaan rutin akan menjadi kunci dalam menekan penyebaran penyakit ini. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, tenaga medis, serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Semakin banyak kesadaran dan dukungan yang diberikan kepada individu yang hidup dengan HIV/AIDS, semakin baik pula penanganan dan kontrol terhadap penyakit ini di masyarakat Bulungan. Kesadaran akan pentingnya deteksi dini, pengobatan yang konsisten, dan dukungan sosial akan menjadi langkah awal yang penting dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS di wilayah tersebut. (MD)