Berapa Harga Tiketnya? Proyek LRT Bali Dimulai,

MADE

Badung,Publika.co.id Proyek Light Rail Transit (LRT) bawah tanah Bali resmi dimulai pada Rabu (4/9). Jika selesai, harga tiket bagi wisatawan asing diperkirakan berkisar US$35-US$40 atau sekitar Rp543 ribu- Rp620,5 ribu (asumsi Rp15.514 per dolar AS) per orang per pekan.

Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) mengungkapkan, sebenarnya, tarif tiket belum terpikirkan karena masih melihat berapa biaya aktual untuk pembangunan konstruksi proyek tersebut.

“Belum untuk harga tiket, Karena kita harus melihat berapa biaya aktual untuk konstruksinya. Target utamanya adalah wisatawan karena (jalur) titik-titiknya adalah (tempat) wisatawan,” kata Ari, saat ditemui di TOD Sentral Parkir, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu 4-9-2024.

Baca juga  Wisata di Bali:Pungutan Pajak Mencapai Rp1,4 Miliar di Masa Uji Coba

“Di dalam proyeksi kami untuk para turis kisaran antara US$35-US$40, terserah mereka mau pakai kapan dalam seminggu. Bayangkan, kalau turis datang dari airport ke Cemagi itu sudah Rp 350 ribu naik grab itu (menempuh) 2,5 jam,” pungkasnya.

Pada saat yang sama, pihaknya akan mengusahakan agar penumpang lokal yang memiliki identitas KTP Bali tarifnya gratis.

“Saya maunya gratis yah. Asal punya KTP Bali, kita lagi usahakan, kita lagi hitung, kita pastikan lebih rendah tapi kita usahakan gratis,” katanya.

Kemudian Pembangunan proyek LRT bawah tanah Bali mulai dilakukan dengan melakukan Upacara Pengeruwakan di Transit Oriented Development (TOD) Sentral Parkir, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Upacara ini kelanjutan dari rencana pembangunan Bali Urban Subway yang diinisiasi pada Februari 2024.

Baca juga  Razia Gabungan Propam dan Subdenpom Sasar Kafe

Dalam istilah Bali: Ngeruwak itu, adalah upacara untuk memulai semua kegiatan termasuk groundbreaking di Bali. Tentu saja nanti groundbreaking didahului oleh upacara pada hari ini. Terus, kita akan ada penyelidikan tanah, terus ada persiapan semua, dan groundbreaking diadakan kita targetkan sebelum akhir tahun. Memang definisi groundbreaking Bali dan groundbreaking secara umum memang agak berbeda,” kata Ari.

Kemudian Pengembangan proyek Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase. Fase pertama ialah jalur LRT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai – Kuta Sentral Parkir – Seminyak – Berawa – Cemagi sepanjang 16 km.

Baca juga  Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya Pantau Kesiapan Pilkada Serentak 2024 di Polres Jembrana

Fase kedua, jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai- Universitas Udayana (Unud)- Nusa Dua sepanjang 13.5 km. Kemudian, fase ketiga jalur Kuta Sentral Parkir-Sesetan-Renon-Sanur dan keempat jalur Renon-Sukawati- Ubud. Untuk fase ketiga dan keempat, keduanya masih dalam tahap studi kelayakan.

“Pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase dua diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028 dan untuk keseluruhan, fase satu dan fase dua akan beroperasi penuh pada akhir 2031,” ujarnya. (IB.S)

Baca Juga

Bagikan: