PUBLIKA,TANJUNG SELOR. – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan membuka bimbingan teknis penyuluhan keamanan pangan,bagi pelaku usaha industri Rumah tangga pangan yang dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Grand Pangeran khar,Selasa 16-7-2024.
Syarwani, S.Pd.M.Si Bupati Bulungan berkomitmen memajukan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberi kemudahan dari berbagai aspek yang dibutuhkan.
Dalam kegiatan ini diikuti sekitar 70 pelaku UMKM disekitar wilayah Tanjung Selor tersebut, nantinya dilakukan fasilitasi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) hingga keamanan pangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Pelaku UMKM diharapkan dapat maju dan berkembang Pemda Bulungan berkomitmen hadir memberikan kemudahan fasilitas. Tidak hanya dari sisi keamanan pangan tapi juga terkait legalitas perizinan, penyiapan banyak ruang terbuka publik hingga permodalan,”ungkapnya.
Menurutnya, dari data Disperindagkop ada sekitar 8 ribu UMKM yang ada di Bulungan tersebar di seluruh kecamatan. Belum semua memiliki legalitas izin keamanan pangan dari BPOM. Sehingga dengan kegiatan Bimtek yang melibatkan berbagai unsur terkait seperti Dinkes, Disperindagkop, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) hingga BPOM dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi UMKM Bulungan.
Dijelaskan, saat diterpa badai kasus Covid-19 para pelaku UMKM terbukti teruji bisa bertahan dan tetap eksis di tengah masyarakat meski banyak perusahaan besar yang harus gulung tikar.
“Pegalaman saat Covid-19 pelaku UMKM tetap bisa eksis untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, menjamin ketersediaan pangan, mampu menstabilkan perputaran uang,”ulasnya.
Selama ini kata bupati, Tebu Kayan yang digelar setiap minggu yang disiapkan sebagai ruang UMKM, tidak kurang dari Rp 50 juta perputaran uang terjadi disana.
Sehingga kebijakan besar Pemda Bulungan selain memberi banyak kemudahan pengurusan izin, akses permodalan juga menjaadi perhatian serius.
“Pemda Bulungan mengalokasikan tidak kurang dari Rp 5 Miliar melalui PT BPR Bank Bulungan, untuk para pelaku UMKM untuk permodalan.dengan bunga kredit disubsidi dibawah KUR. Manfaatkan fasilitas ini,”tambahnya.
Bahkan untuk membantu eksistensi produk unggulan UMKM Bulungan agar dapat dikenal lebih luas. Saat menghadiri APKASI 2024 di Jakarta beberaapa waktu lalu, bupati meminta agar produk UMKM Bulungan dapat diberikan ruang di Mall Sarinah hingga pusat perbelanjaan besar di Jakarta.
“Hal ini penting agar produk kita dikenal dan diketahui secara luas,”singkatnya.
Dihadapan para UMKM tersebut, bupati kembali menegaskan dan mengklarifikasi terkait isu penarikan retribusi pedagang di Tepian Sungai Kayan sebesar Rp 500 ribu yang sempat meresahkan.
“Saya ingin mengklarifikasi dan menegaskaan kembali tidak ada kebijakan Pemda Bulungan menarik retribusi sebesar Rp 500 ribu untuk UMKM di taman. Jika ada penarikan saya pastikan hal tersebut adalah pungutan liar,”tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memerintahkan Disperindagkop agar membentuk asosiasi para pedagang UMKM di Bulungan. Agar memiliki wadah komunikasi yang jelas agar tidak gampang dimanfaatkan oleh oknum dengan tujuan tertentu.
“Syarwani minta dibentuk asosiasi pedagang UMKM yang resmi sebagai wadah komuikasi, edukasi dan pembinaan. Karena hanya dua komitmen kita dengan para UMKM di tepian, jaga fasilitas yang ada di taman dan jaga kebersihan itu saja tidak ada yang lain,”ujarnya.(MD)