Debat Kedua, Ziap Bantah Opini, Sesuai Fakta dan Data

Selasa, 22 Oktober 2024

TANJUNG SELOR – Debat kedua Pilgub Kaltara berlangsung seru dan menarik. Argument program visi misi dari setiap pasangan calon (paslon) pun beragam, sekaligus menjadi tolak ukur untuk menentukan paslon mana yang paling rasional, nyata dan tidak berlebihan dalam menyajikan program visi misi pembangunan Kaltara selama lima tahun ke depan di mata masyarakat Kaltara.

Dalam debat itu, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang-Ingkong Ala nomor urut 2 menjadi sasaran utama serangan dari paslon lain terkait kebijakan yang pernah diterapkan selama periode pertama pemerintahan Zainal A Paliwang.
Adapun isu yang dibawa antar lain adalah pemecatan mantan direktur RSUD Yusuf SK, Dr. Rustan yang dianggap kontroversial, program kuliah gratis untuk putra putri Kaltara di Universitas Patria Artha (UPA) Makassar yang dianggap tidak tepat sasaran, sanggahan ZIAP terkait program Y3SS yang akan menggelontirkan dana RT 100 juta pertahun  yang dinilai tidak tepat guna dan juga tudingan penganiayaan kepada ormas Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Kaltata.

Keempat isu tersebut menjadi inti dari serangan politik lawan bagi pasangan yang akrab dengan akronim Ziap tersebut.
Serangan dua rival paslon di duga bermaksud  menjatuhkan karakter paslon nomor urut  2. 

Belajar dari pengalaman debat pertama, paslon nomor urut 2 pun tak menyangka diserag dua rival dengan berbagai isu dan tudingan, yang mebuat ZIAP sempat keteteran menjawabnya. Namun, mereka sudah menyiapkan argument cantik untuk berbalik mematahkan berbagai tudingan miring yang dialamatkan kepada mereka.

Dengan gagah berani ZIAP menjawab secara rasional, elegan dan nyata berbagai pertanyaan dan pernyataan bernada melemahkan paslon ZIAP. Dalam debat kedua Pilgub ini,  serangan berbau opini itu di jawab dengan fakta dan data oleh ZIAP, sehingga jebakan pertanyaan dengan mudah di patahkan Zainal maupun Ingkong Ala,

Baca juga  Polda Kaltara Laksanakan Tes uji kesamaptaan Jasmani Seleksi Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi ( SIP ) Angkatan 54 T.A 2025.

Soal pemecatan Dirut RSUD Yusuf SK yang berujung pada rana hukum, PTUN MA, Zainal A Paliwang misalnya, meski pemerintah dalam hal itu secara jantan mengaku kalah dalam PTUN MA, namun soal kebijakan pemecatan Dirut RSUD Yusuf SK tarakan, Zainal mengaku berdasarkan aturan dan ketegasan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Setiap Pejabat yang diberi sanksi pasti punya kesalahan yang merugikan masyarakat dan pemerintah, kita sudah melalui proses investigasi, peneltian dan penghitungan kerugian pemerintah terhadap pejabat yang diberi sanksi, jika kita kalah melalui jalur hukum, ya kita kembalikan kejabatan semula tetapi kita pindahkan ke RSUD atau jabatan lain namun setara dengan posisi jabatan sebelumnya,”papar Zainal menjawab pertanyaan Paslon Nomor urut 1.

Jawaban apik ZIAP juga di tunjukkan kualitasnya dengan lugas saat paslon 1 mengangkat persoalan mahasiswa yang dikirim ke Universitas Patri Artha (UPA) Makassar sebanyak 750 siswa lebih untuk melanjutkan pendidikan perkuliahan paska lulus SLTA.  upaya pemerintah membangun SDM generasi kaltara dengan mengiriman anak mahasiswa tersebut dianggap pemborosan APBD. Sedangkan versi paslon nomor 1 , disatu sisi di Kaltara terdapat Universitas seperti UB, Unikal dan Stie yag dapat menampung mahasiwa, tetapi tidak dimamfaatkan pemerintah.

Zainal dengan santai mengatakan, paslon nomor 1 salah kaprah sebab seluruh mahasiswa yang berkuliah di Patria Arta atau UPA Makassar itu tidak menggunakan se-peserpun APBD Kaltara, sebaliknya seluruh biaya perkuliahan dan Asrama mahasiswa kaltara di UPA di gratiskan dan di tanggung Yayasan Patria Artha Makassar.
“Pemperov Kaltara pasti mendukung program tersebut karena maksud UPA Makassar membantu pemerintah membangun program penigktan SDM putra putri Kaltara, tanpa membebani APBD, lantas apa yang salah disana?,”terang Zainal, sekaligus membungkam pertanyaan paslon terkait soal Universitas Paria Artha.

Baca juga  Kapolres Malinau Dijabat AKBP Imam Irawan

Sementara pada sisi lain Paslon nomor urut 3 Yansen TP yang nota bene adalah wakil Gubernur Kaltara, memilih zona aman terkait mahasiswa yang Kuliah Gratis di UPA dengan mengatakan tidak masuk dalam pengambilan kebijakan soal putra putri Kaltara yang kuliah gratis di UPA Makassar. “Maaf saya tidak mau menjawab soal mahasiswa yang dikirm kuliah ke UPA karena saya tidak terlibat dalam urusan itu,”ujar Yansen TP, meski kebijakan itu adalah kebijakan satu paket pemerintah Provinsi Kaltara selama ini.

Serangan paslon 1 lainnya adalah soal Ormas Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kalimantan Utara yang menurutnya di anak tirikan bahkan dinilai tidak tersentuh perhatian pemerintah. Tetapi, tudingan itu berbalik menghantam paslon 1 sebab diam-diam pemerintah telah mengirim sejumlah Pengurus FKUB untuk melakukan studi banding keberbagai daerah termasuk keluar negeri untuk belajar soal moderasi dan toleransi Bergama di Kalimantan Utara. “Untuk membina dan pembekalan pemahaman moderasi dan toleransi kerukunan umat beragama di Kalimantan Utara, pemerintah telah mengirim sejumlah tokoh dan pengurus FKUB ke sejulah daerah, bahkan ke luar negeri untuk belajar dan memahami secara dalam tentang konsep menejemen moderasi dan toleransi antar umat beragama,”kata Zainal dan Ingkong Ala.

Serangan ke 4 di luncurkan oleh paslon nomor 3 terkait tanggapan ZIAP yang menurut Yansen TP program Vsi Misinya di nilai tidak rasional terkait soal penganggaran APBD dana 100 juta pertahun untuk RT. Wakil Gubernur kaltara ini menanyakan argument Zainal dan Ingkong Ala, soal programnya yang dianggap tidak rasional oleh Ziap. “Saya dengar paslon nomor 2 menganggap program dana RT yang kami rencanakan dianggap tidak rasional, bisa tidak dijelaskan anggapan itu?,”Tanya Yansen TP kepada Zainal dan Ingkong Ala, dalam sesi tanya jawab debat.

Baca juga  kolaborasi Bupati Dan Polresta Bulungan,Demi Ciptakan Suasana Kamtibmas Yang Kondusif

Menanggapi pertanyaan Yansen, Zainal mengatakan, “Kami bukan tidak mendukung program itu, tetapi semua kita hitung penganggarannya berdasarkan kemampuan APBD Kaltara. Kita ini banyak program pembangunan lain yang juga sama pentingnya, soal insentif lebih dari 100 juta pertahun kita sanggup lakukan tetapi jika keuangan daerah atau APBD memungkinkan, lagi pula insentif untuk RT selama ini sudah berjalan meski tidak sebesar prigram paslon nomor 3,”papar Zainal penuh semangat.

Sebenarnya zainal tak mau menjawab pertanyaan itu, sebab dinilai pertanyaan tendensius dan berbau jebakan yang bermaksud melemahkan dan menjatuhan paslon nomor 2.

Selain itu pertanyaan Yansen soal dana RT di anggap Zainal keluar dari konteks turan pertanyaan yang telah di tentukan KPU dan Metro TV. “Tapi karena ini debat meski tak masuk dalam daftar thema pertanyaan yang seharusnya dan saya paham pertanyaan ini jebakan, terpaksa kami jawab sebab ini di tonton banyak orang,”tambah Zainal, sekaligus membungkam pertanyaan Paslon nomor 3.

Kesimpulannya, Paslon Nomor 2 ZIAP, Zainal dan Ingkong Ala membuktikan omongannya bahwa di debat kedua Pilgib Kaltara di metroTV ini, keduanya sepakat focus memaparkan visi misi program nyata dan tidak mau membalas menjatuhkal kedua Rivalnya dalam debat meski mereka tetap di serang berbagai hasil kebijakan pemerintah yang di jalankan bersama Yansen TP selama mejabat pasangan Gubernur Katara di periode pertama. (rdk)

Bagikan:
Berita Terkait