Focus Discusion Group (FGD) Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan Kementrian Agama Kabupaten Bulungan Tahun 2025

Kamis, 24 Juli 2025

PUBLIKA CO.ID—TANJUNG SELOR-Konflik sosial yang berlatar belakang keagamaan merupakan isu yang sensitif dan rawan terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Bulungan.Keragaman agama dan kepercayaan yang ada sebagai modal sosial dalam membangun kehidupan bersama sering kali menghadirkan dinamika yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat berujung pada konflik. 

FGD ini difasilitasi langsung oleh Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, Bapak H. Mursal Noer MB, S.Ag., M.A.P., bersama dengan Kepala Seksi Bimas Islam, Bapak H. Mustakim, S.Ag., M.Ag. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kewaspadaan terhadap potensi konflik sosial yang berlatar belakang keagamaan, serta memperkuat peran aktif Kementerian Agama sebagai mediator dan fasilitator dalam menjaga kerukunan umat beragama di daerah.

Peserta yang hadir berjumlah 12 orang, terdiri dari unsur organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam,  penyuluh agama Islam, Media Massa dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanjung Palas Timur. Dalam suasana diskusi yang hangat dan partisipatif, para peserta menyampaikan pandangan, pengalaman, serta strategi yang telah dan akan dilakukan dalam rangka mendeteksi potensi konflik sejak dini.

Baca juga  𝗞𝗮𝗽𝗼𝗹𝗱𝗮 𝗕𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗗𝗮𝗻𝘀𝗮𝘁 𝗕𝗿𝗶𝗺𝗼𝗯 𝗠𝗲𝗻𝗶𝗻𝗷𝗮𝘂 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗕𝗲𝗱𝗮𝗵 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝗞𝗼𝘁𝗮 𝗧𝗮𝗿𝗮𝗸𝗮𝗻

Made Wahyu Pimpinan Media publika.co.id dan borneoku.co Media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, kemitraan antara Kementerian Agama dan media sangat krusial dalam rangka deteksi dini konflik sosial. Media tidak hanya bertugas menyampaikan pemberitaan, tetapi juga sebagai agen perdamaian yang menyebarluaskan informasi yang seimbang dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunan. Dalam FGD, para awak media dan perwakilan Kementerian Agama saling berbagi strategi komunikasi yang bertanggung jawab sebagai upaya menghindari pemberitaan yang provokatif dan sensasional. Disamping itu, media juga diharapkan dapat segera melaporkan indikasi potensi konflik sosial sehingga langkah-langkah preventif dapat segera diambil.

Baca juga  Capaian Kinerja Kejati Kaltara

Untuk itu, deteksi dini terhadap potensi konflik sosial menjadi sangat penting sebagai langkah preventif guna mempertahankan kerukunan umat beragama dan menjaga stabilitas sosial. Kementerian Agama Kabupaten Bulungan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 24 Juli 2025 mengambil peran strategis dalam memperkuat deteksi dini terhadap konflik sosial tersebut.

Kabupaten Bulungan merupakan wilayah yang memiliki keberagaman agama yang cukup signifikan, dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam, diikuti oleh agama Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Konghucu, serta kepercayaan lokal yang masih hidup di tengah masyarakat. 

Keanekaragaman ini menjadi aset sekaligus tantangan. Berbagai konflik sosial yang pernah terjadi pada masa lalu umumnya berakar pada kesalahpahaman, prasangka negatif, serta ketidak merataan pembangunan ekonomi dan sumber daya, yang kemudian memicu ketegangan antar kelompok agama. Oleh karena itu, penguatan deteksi dini difokuskan pada kemampuan semua pihak dalam mengenali tanda-tanda awal konflik, baik berupa retorika yang memicu perpecahan, ketimpangan sosial, maupun tindakan diskriminatif yang dapat menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman.

Baca juga  Pemkab Bulungan Salurkan Bantuan Sosial Sebanyak Rp 19,7 Miliar

Sebagai institusi pemerintah yang mengurusi bidang keagamaan, Kementerian Agama Kabupaten Bulungan memiliki posisi strategis dalam memfasilitasi dialog antar umat beragama dan melakukan monitoring atas kondisi sosial yang berpotensi menimbulkan konflik. Dalam FGD ini, Kementerian Agama menegaskan keberadaan dan fungsinya bukan hanya sebagai penyelenggara ibadah, tetapi juga sebagai mediator yang netral dan fasilitator bagi semua pihak untuk membangun komunikasi yang konstruktif. Hal ini sangat penting untuk mencegah permasalahan yang muncul berkembang menjadi konflik besar tutup Bli Made.

Penulis: I Made Wahyu Rahadia 

Bagikan:
Berita Terkait