Pontianak,Publika.co.id. – Bocah bernama Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dibunuh ibu tirinya, Iftahurrahmah (24) sempat dilaporkan hilang sebelum mayatnya ditemukan dalam karung. Terungkap, pelaku sempat berbohong ke suami bahwa korban diculik orang tak dikenal (OTK).
“Pada tanggal 21 Agustus, ayah korban dan pelaku mendatangi Mapolda Kalbar untuk membuat Laporan Polisi tentang penculikan,” ujar Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Raden Petit Wijaya kepada detikcom, Jumat (23/8/2024).
Petit mengatakan dugaan penculikan itu dilaporkan setelah ayah korban menyadari jika anaknya anaknya tak menyambutnya saat pulang kerja. Saat itu pelaku beralibi bahwa anak tirinya sudah dijemput oleh dua pria.
“Pelaku beralibi bahwa korban sudah diberikan kedua orang laki-laki yang disuruh oleh ayah korban untuk menjemput korban. Mendapatkan penjelasan seperti itu dari pelaku, ayah korban percaya dan menganggap bahwa korban telah diculik,” jelasnya.
Pelaku tidak hanya berbohong kepada suaminya atau ayah kandung korban. Pelaku juga memberikan keterangan palsu saat diperiksa polisi.
“Setelah menceritakan tentang sesuatu yang bohong kepada petugas, ayah korban dan pelaku kembali pulang ke rumah untuk beristirahat, karena petugas berjanji akan ke rumah untuk melakukan pengecekan CCTV,” ucap Petit.
Saat laporan dugaan penculikan diselidiki, polisi rupanya kesulitan menemukan barang bukti terkait kasus tersebut. Polisi juga tidak mendapati bukti rekaman CCTV yang memperkuat dugaan penculikan tersebut.
Belakangan, dugaan korban meninggal terungkap setelah ayah kandung korban menerima informasi dari mertuanya atau ayah pelaku sendiri. Pelaku diduga sempat menceritakan pembunuhan itu ke ayahnya sendiri.
“Pelapor (ayah kandung korban) ditelepon oleh mertuanya yang ada di Sumatera dan menyampaikan bahwa korban telah meninggal dan posisi korban masih berada di sekitaran rumah. Mertua dari ayah korban mengatakan bahwa mendapatkan informasi langsung dari pelaku,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, mayat korban baru ditemukan dalam karung usai disembunyikan pelaku di rumahnya di Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (22/8). Menurut Petit, pelaku memang kerap menganiaya korban.
“Dari pengakuan pelaku saat sebelum menikah pernah bilang kepada suaminya kalau tidak mau mengurus anak yang bukan darah dagingnya,” kata Petit.
Raden menjelaskan, ayah korban sempat menjanjikan kepada pelaku akan dicarikan asisten rumah tangga (ART). Namun janji tersebut tidak kunjung terealisasi.
“Dan oleh suaminya dijanjikan akan dicarikan asisten rumah tangga namun hingga kejadian tersebut ART belum ada,” terangnya dilansir detiksulsel.