Keluarga soal Oknum TNI Todongkan Pistol di Makassar: Itu Tanya Baik-Baik

MADE

Makassar,Publika.co.id – Keluarga dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang juga seorang anggota TNI, Serma Andi Arifuddin Sulaiman menyita perhatian usai menodongkan pistol di depan rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah. Pihak keluarga kemudian mengklarifikasi bahwa Serma Andi Arifuddin sebenarnya datang secara baik-baik.

Perwakilan keluarga Amran Sulaiman, Andi Rasdi awalnya mengatakan ada insiden yang melibatkan Harmansyah pada Minggu (1/9) lalu. Dia menyebut anak dari Mentan Amran, Andi Amar saat itu dilempar petasan dan dikepung 100 orang anggota geng motor.

“Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya dan dilempari petasan,” ujar Andi Rasdi dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024).

Rasdi menuding Harmansyah turut andil dalam kejadian itu. Pihaknya menduga Harmansyah menjadi dalang atas pelemparan petasan dan pengepungan Andi Amar.

Baca juga  Ahli Ingatkan Aturannya, Geger Polisi Razia HP di Ponorogo

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Serma Andi Arifuddin datang sebagai keluarga untuk bertanya baik-baik. Dia juga membantah narasi beredar soal penculikan dan pengancaman.

“Tidak mungkin ada penculikan di siang bolong dan juga pengancaman. Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyah-nya tidak ada,” ujarnya.

“Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon,” sambungnya.

Sementara itu, istri Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah bernama Reni sebelumnya memberikan kesaksiannya mengenai oknum TNI mengancam dengan menodongkan pistol di rumahnya. Reni mengatakan dirinya tidak berada di rumah saat kejadian.

“Saya tadi dikabari sama tetangga, ‘Bu banyak tentara di depan rumah ta’. Saya bilang, tentara? Ada apa? Selama ini saya sama bapak tidak punya masalah sama orang,” kata Reni dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (4/9) malam.

Baca juga  Prabowo Subianto Terima Pin Emas dari SMSI atas Dedikasinya Jaga Demokrasi

Reni menuturkan hanya ada dua anaknya dalam rumah. Saat itu, Oknum TNI berusaha masuk ke rumah dengan mendobrak pagar rumahnya.

“Baru kali ini ada kejadian ada tentara datang rombongan sekitar 10 orang, 3 orang pakaian biasa, dia buka paksa pagar, cabut gembok, saya pergi jemput sekolah anak saya. (Rumah kosong?) Tidak, ada anak saya umur 8, 7 tahun, tidak ada yang dampingi, saya kunci lalu saya jemput kakaknya,” tutur Reni.

“Terus saya pulang diceritakan sama tetangga tadi ada segerombolan tentara ngamuk-ngamuk, keluarkan bahasa kotor, dia bilang mana ini Bapak Harmansyah, saya mau pecahkan kepalanya terus saya mau bunuh,” ungkapnya.

Baca juga  Karateka Penyabet Medali Emas Salma Aulia: Calon Taruni Akpol

Reni mengatakan oknum TNI itu sempat masuk ke teras rumahnya. Selanjutnya mereka memainkan saklar lampu rumah saat anak-anaknya berada di dalam rumahnya.

“Dia masuk dan matikan saklar lampu, tetangga kasih menyala saklar lampu. Masuk di teras. Dia bawa pistol, dia kasih masuk pelurunya terus dia tunjuk-tunjuki warga pakai senjata,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, oknum TNI itu akan kembali lagi untuk menemui Harmansyah. Jika tidak bertemu, mereka mengancam akan menculik anak dan istrinya.

“Saya mau kembali lagi malam dan subuh, saya mau bermalam di sini. Kalau saya tidak ketemu dengan Bapak Harmansyah saya mau culik istri dan anaknya,” ujar Reni menambahkan dilansir deriksulsel. (Rdk)

Baca Juga

Bagikan:

Tags