Publika.co.id-Sebuah video yang menunjukkan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) menyerang Perwira pengasuhnya. Dalam narasi video yang beredar, Taruna tersebut tak terima laptopnya diperiksa oleh sang Perwira.
Menanggapi kasus ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak yang berwenang di Polri untuk mengusut kasus ini secara profesional, transparan, dan akuntabel.
“Dalam pantauan Kompolnas, terkait adanya viral rekaman video diduga oknum Taruna Akpol melawan Perwira, sudah diproses. Apa yang menjadi masalah sudah dalam pemeriksaan. Apabila ada bukti-bukti pelanggaran, kami pastikan pelanggar akan mendapatkan sanksi,” jelas Komisioner Kompolnas, Yusuf Marsyim Jumat (6/9).
Yusuf belum bisa menjelaskan sanksi apa yang akan menjerat Taruna yang menyerang Perwira tersebut. Menurutnya, akan disesuaikan dengan temuan penyelidikan.
“Kompolnas mendorong pihak yang berwenang di Polri terkait dugaan pelanggaran yang tampak dalam rekaman video tersebut dapat diproses secara profesional, transparan dan akuntabel,” tulisnya.
Taruna yang berada di dalam video menyerang pengasuhnya tersebut diduga merupakan anak dari petinggi Polri. Yusuf tak bisa pastikan dugaan tersebut
“Sementara ini untuk informasi hal itu kami masih dalam pendalaman, konfirmasi dan, klarifikasi kebenarannya,” jelas dia.
Narasi di dalam video tersebut menyebut bahwa Taruna tersebut menyerang Perwira akibat tak terima laptop-nya diperiksa. Lagi-lagi, Yusuf belum dapat pastikan hal tersebut.
“Sementara kita belum bisa menyimpulkan yang dimaksud adanya dugaan ngecek/liat/periksa laptop terkait apa yang melatarbelakangi serta maksud dan tujuannya,” tulis dia.
“Kompolnas yakin pihak Polri tentu akan memberikan penjelasan ke publik karena ini sudah viral,” tutupnya.
Kasus Taruna Akpol vs Perwira Polri
Beredar video memperlihatkan seorang taruna Akademi Kepolisian atau Akpol berinisial B ribut dengan perwira pengasuhnya atau guru sekaligus seniornya.
Dalam video tersebut, tampak seorang taruna Akpol menarik baju seorang perwira dan mendorongnya hingga terjatuh. Aksi taruna Akpol itu berusaha dicegah rekan-rekannya. Namun, taruna Akpol itu tak menghiraukannya. Aksi taruna itu baru berhenti setelah seorang perwira datang dan memperingatkan pelaku dilansir kumparannews.
“Saya perwira dini, kamu siapa, saya perwira,” kata pria dalam video tersebut.
Dari narasi yang beredar, taruna Akpol itu menyerang perwira pengasuhnya karena tak terima laptopnya dibuka oleh pengawas.
Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno Siregar membenarkan kasus tersebut.
“Iya, sudah viral,” kata Krisno kepada media, Kamis (5/9).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto juga membenarkan adanya peristiwa itu. Artanto juga sudah melihat video yang beredar di media sosial ini.
Namun, dirinya tidak bisa memberikan pernyataan lain terkait kegaduhan ini termasuk kondisi kaki taruna Akpol tersebut.
“Sudah (lihat), (peristiwanya) tidak tahu kapan, tapi saya monitor juga,” ujar Artanto di Lapangan Simpang Lima, Semarang. (Rdk)