TANA TIDUNG – Guna menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara serta Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung, Lembaga Adat Dayak se-Kabupaten Tana Tidung menggelar Deklarasi Pemilu Damai di Balai Adat Bulusu, Sebidai, Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Sabtu (16/11).
Hadir dalam kegiatan ini kepala Adat Besar Dayak Bulusu Provinsi Kaltara Ignasius Rudi, S.Pd, ketua adat Bulusu, Lundayeh, Kenyah, Kayan, Kalteng dan ketua ketua adat yang ada di kecamatan hingga desa se-Tana Tidung. Turut hadir perwakilan dari Polres Tana Tidung Ipda Simeon, sekaligus memberikan arahan dan membuka kegiatan deklarasi pemilu damai ini.
Dari kegiatan ini pengurus adat dan masyarakat Dayak yang ada di Tana Tidung diimbau, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten maupun provinsi, tidak dilarang untuk berpolitik, namun Tidak dibenarkan mengatasnamakan suku ataupun lembaga adat untuk kepentingan kelompok.
Lalu, tidak diperkenankan meminta, mendistribusikan janji, hadiah, sumbangan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan pemilu, dengan menggunakan nama dan atribut adat.
Kemudian, tidak diperkenankan mempromosikan, menanggapi dan menyebarluaskan gambar, foto salah satu pasangan calon baik melalui media massa, media online dan media sosial dengan bertamengkan adat.
Bagi siapa saja telah menyampaikan narasi yang berisikan ujaran kebencian baik di media sosial maupun secara langsung, hingga mengakibatkan terjadinya kesalahfahaman yang akhirnya berujung pada konflik sosial, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi baik secara hukum adat maupun secara hukum positif.
Sementara untuk komunikasi di WhatsApp grup, masing-masing dilarang untuk berargumen tentang politik, dan bagi siapa saja yang berkomentar tentang politik dengan kata-kata yang tidak beradat dan santun maka yang bersangkutan wajib dikeluarkan dari WhatsApp grup tersebut.
Kepada media, Ignasius Rudi, S.Pd, M.H mengatakan, atas nama Lembaga Adat Besar Dayak Bulusu Provinsi Kaltara menyambut baik Deklarasi Damai lembaga Adat se-Tana Tidung. Menurutnya, kegiatan ini sangat snagat luar biasa. “Tidak ada maksud lain, kegiatan ini hanya bertujuan untuk mengimbau masyarakat kita khusunya di Tana Tidung untuk bersama sama menjaga kondusifitas daerah masing masing, mari kita bersama sama menyukseskan pilkada ini aman dan damai,” harap Rudi.
Lanjut dikatakan, seperti yang disampaikan dalam pidatonya, masyarakat diimbau untuk tidak bersentuhan dengan mitas. Karena ini sangat sesentif apalagi di H-1 malam jelang pencoblosan. Sehingga perlu diantisipasi mengingat dengan panasnya situasi politik saat ini, ditambah dengan pikiran yang tidak sehat dikhawatirkan rerjadi konflik sosial.
“Sekali lagi kami menegasakan lembaga adat agar bersama sama menjaga kondusifitas masing masing agar pilkada bisa berjalan dengan aman dan damai. Jangan lupa tanggal 27 November ke TPS menyalurkan hak suaranya sesuai dengan hati nurani,” tutupnya.
Sementara Ketua Lembaga Adat Bulusu Tana Tidung, Syaiful menyampaikan terima kasih kepada yang sudah hadir dan berpartisipasi mendukung kegiatan Deklrasi Damai menjelang Pilkada Tana Tidung 2024.
Deklrasi damai, kata Syaiful, sebagai upaya untuk menyampaikan imbau kepada msyarakat agar dapat bersama sama mengawal jalannya pilkada agar dapat berjalan aman, damai, lancar dan sukses serta memberi edukasi kepada masyarakat untuk bersama menjaga keamanan, menghindari konflik sosial yang tidak sehat yang dapat merugikan masyarakat.“Kita tentunya, boleh berbeda pilihan menurut hati nurani masing masing, namun tetap mengutamakan keharmonisan, kebersamaan dan kekeluargaan. Paling penting membantu pemerintah maupun pihak keamanan agar pilkada berjalan dengan aman dan damai, serta lancar,” tutupnya. (rdk)