JEMBRANA – Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang Ipat), menghadiri acara “Bedah Gagasan” yang diadakan oleh Forum Lokal Perspektif di Ireng Kopi, Jembrana, Kamis (14/11/2024) malam. Bang Ipat bertatap muka, berinteraksi langsung dengan kalangan muda Jembrana, tanpa sekat dan secara dua arah. Selain memaparkan program yang berpihak pada anak muda, Bang Ipat juga menyerap masukan pemuda.
Sejumlah anak muda menyampaikan gagasan mereka seperti harapan menggelar acara atau event rutin yang mampu meningkatkan kreativitas serta menggerakkan ekonomi lokal Jembrana. Usulan tersebut disambut positif oleh Bang-Ipat serta berjanji akan memfasilitasi kegiatan pemuda guna menumbuhkan kreativitas dan mengangkat potensi lokal.
Ilham dari Dangin Tukadaya, yang menilai bahwa event kreatif sangat berpengaruh dalam memajukan daerah serta memberikan ruang bagi anak muda untuk berinovasi. “Event yang melibatkan pemuda akan membawa dampak positif, baik bagi ekonomi lokal maupun pengembangan bakat dan kreativitas generasi muda. Saya berharap pemerintah ke depan bisa menginisiasi program yang melibatkan anak muda dalam penyelenggaraan event secara rutin,” ujar Ilham.
Bang-Ipat menegaskan pentingnya melibatkan pemuda dalam pembangunan daerah, terutama melalui kegiatan yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. “Kita akan mendorong program event rutin sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas anak muda dan memajukan pariwisata lokal,” kata Kembang Hartawan.
Bang Ipat, juga mendorong sektor Pertanian dengan sentuhan teknologi dan melibatkan petani muda. “Bang Ipat akan memajukan sektor pertanian Jembrana, terutama dengan memanfaatkan teknologi agar lebih menarik bagi generasi muda. Pemuda punya potensi besar di bidang pertanian,” kata Kembang diamini Ipat.
Dengan sentuhan teknologi, memberikan inspirasi agar kalangan muda melihat profesi petani sebagai sesuatu yang menjanjikan. Bang Ipat juga menyoroti potensi besar perkebunan kakao di Jembrana, termasuk rencana untuk fokus mengembangkan pabrik kakao di Gumbrih yang bisa menjadi penyuplai bahan kakao untuk pasar ekspor. Selain itu, dia mengungkapkan kekhawatiran terkait alih fungsi lahan sawah yang memprihatinkan dan pentingnya memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani.
Ketut Catur Sugiarta, salah satu pemuda dari Banyubiru, mengutarakan pandangannya tantangan di sektor pertanian. Ia menyoroti kurangnya modal dan akses permodalan yang menjadi penghambat kesejahteraan petani. “Banyak petani yang akhirnya harus meminjam uang dari saudagar, sehingga hasil panen harus dijual kepada mereka dengan harga yang tidak kompetitif. Bagaimana cara pemerintah mengatasi rantai distribusi ini agar harga gabah dan beras bisa lebih menguntungkan bagi petani?” tanyanya.
Kembang merespon dengan menyebut bahwa dirinya pernah menginisiasi subsidi dana talangan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) untuk membeli gabah langsung dari petani. “Ini diharapkan dapat memangkas jalur distribusi dan menjaga harga gabah lebih stabil di Jembrana,” jelasnya. Pemerintah, tambahnya, akan fokus pada permodalan dengan memberdayakan kelompok tani agar lebih mandiri.
Pada sektor pendidikan, Bang-Ipat memaparkan pentingnya keberlanjutan program beasiswa yang sudah berjalan sejak tahun 2013, di mana lebih dari 900 mahasiswa Jembrana telah menerima manfaat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri. Harapannya, mahasiswa penerima beasiswa ini bisa berkontribusi kembali bagi Jembrana setelah lulus.
“Selain memperluas beasiswa bagi mahasiswa, kita juga dorong adanya perguruan tinggi di Jembrana, baik negeri maupun swasta, agar uang berputar di daerah kita,” ungkap Patriana Krisna (Ipat). Program mendorong keberadaan kampus di Jembrana ini mendapat sambutan positif anak muda. (Rdk)