PUBLIKA TANJUNG SELOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltara menetapkan target pendapatan asli daerah (PAD) 2024 sebesar Rp 1.066.881.465.270. Namun, hingga triwulan III, capaian PAD masih mencapai angka Rp 726.639.944.741 atau 68.11 persen dari target.
Sementara, target ketercapaian PAD di triwulan III adalah sebesar 75 persen. Oleh karena itu, Bapenda masih memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai target tersebut.
Kepala Bapenda Kaltara, Tomy Labo menyatakan akan segera mengambil tindakan dengan mengundang Dirlantas Polda Kaltara sebagai salah satu mitra kerja sama. Sehingga bisa memenuhi target PAD pada Oktober, terutama dalam hal pembayaran pajak, yang diharapkan akan dapat memenuhi target ketercapaian PAD sebesar 75 persen.
“Untuk pajak daerah, dari target pendapatan sebesar Rp 816.201.042.959, baru tercapai sebesar Rp 549.657.476.557 atau 67,34 persen dari target tersebut,” kata Tomy.
Meski begitu, Bapenda Kaltara berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pajak daerah dan meningkatkan capaian pendapatan pada sisa waktu yang tersisa. Karenanya, Bapenda Kaltara dan mitra yang terlibat akan melakukan sinergi guna mengoptimalkan pendapatan daerah.
“Dalam rangka melakukan optimalisasi tersebut, kami sepakat untuk melakukan analisa dan evaluasi (anev) terhadap seluruh Samsat yang ada di wilayah Kaltara. Hal ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran yang berguna dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pajak,” harapnya.
Jika tidak ada kendala, kegiatan anev tersebut akan dilakukan pada 14-18 Oktober 2024. Dengan dilakukannya anev, diharapkan dapat meningkatkan realisasi pendapatan dan mencapai target yang sudah ditetapkan sejak awal.
“Dilihat dari jenis pajak yang ada, terdapat dua jenis pajak yang mengalami kenaikan dan melampaui target, yaitu pajak BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) dan PAP (Pajak Air Permukaan). Realisasi BBNKB mencapai 91,77 persen dari target, sedangkan PAP mencapai 82,46 persen dari target,” bebernya.
Capaian yang tinggi pada pajak BBNKB dan PAP tersebut terjadi terutama di dua kabupaten di wilayah Kaltara, yakni Bulungan dan Malinau. Capaian yang tinggi pada pajak BBNKB didorong oleh dua kegiatan strategis nasional, yaitu Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Dampak dari kegiatan KIHI dan PLTA terhadap peningkatan pendapatan daerah sangat signifikan, yang juga diikuti dengan peningkatan capaian pajak BBNKB. Harapannya, dalam waktu dua bulan mendatang, target ketercapaian pajak BBNKB dan PAP dapat mencapai 100 persen,” pungkasnya. (rdk)