PUBLIKA.CO.ID.JAKARTA.– Sebelum rumah terbakar, isu yang beredar, bahwa wartawan Tribrata TV Sempurna Pasaribu ini gencar memberitakan soal perjudian yang Ia duga milik oknum aparat.
“Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya Sempurna bersama Istri, anak dan cucunya.
“Menangapi itu Direktur Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN) Institute dan Ketua Umum DPP Gema Pengacara Ranggalawe (GEMPAR), Muhammad Mualimin SH MH mengungkapkan dari informasi orang terdekatnya (rekan wartawan), korban sebelumnya gencar memberitakan terkait praktik judi beserta bekingnya.
“Maka, ujarnya, kebakaran yang janggal dan membuat korban meninggal beserta keluarganya harus diusut dengan metode Scientific Crime Investigation.
“Apa yang dialami korban bisa jadi ada kaitan dengan upaya intimidasi, pembungkaman, ancaman pada pers, dan aksi nyata pelenyapan insan media yang bekerja profesional untuk kepentingan publik,” kata Muhammad Mualimin di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
“Supaya hasil penyelidikan objektif, dipercaya publik, komprehensif, dan tuntas, seharusnya Polda Sumut atau Mabes Polri yang ambil alih. Jangan Polres Tanah Karo yang menangani, terlebih kasus ini sudah jadi isu nasional.
“Jika hasil penyelidikan nanti, ada dugaan oknum aparat yang melakukan, maka harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI.
“Andai memang kebakaran itu disengaja atau dilakukan oleh pihak yang terganggu dengan materi pemberitaan korban sebelumnya, maka ini harus dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana karena aksi semacam itu pasti direncanakan terlebih dulu. Juga pasti terkait dengan orang-orang berkuasa atau sindikat yang pelakunya komplotan, banyak orang yang terlibat,” kata Mualimin.
“Supaya isu ini tidak berkembang liar, sambungnya, maka Mabes Polri harus turun tangan mengambil alih langsung.
“Ini jalan cerita kebakaran ini aneh, janggal, banyak tanda tanya, dan kok bisa sekeluarga langsung tewas terbakar? Secepat itukah proses kebakaran?” kata Mualimin.
“Dari kronologi yang beredar, lanjutnya, mungkinkah korban dan keluarganya dibantai dengan cara dibakar serumahnya? Kalau benar pembunuhan, siapa eksekutor lapangan dan aktor intelektualnya? Apakah bandar judi di Karo? Siapa orangnya? Ini semua harus dibuka sejelas-jelasnya.
“Jangan sampai kebebasan pers terancam. Rakyat harus bersatu menuntut transparansi pengusutan kasus ini. Kita tunggu rilis resmi polisi,” pungkasnya.
“Perkembangan penyelidikan kebakaran rumah wartawan Tribrata TV Sempurna Pasaribu, wartawan mengkonfirmasi Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan mempertanyakan sudah berapa orang saksi diperiksa dan harapan Polres Karo menyikapi isu yang berkembang soal judi.
“AKBP Oloan Siahaan belum ada memberikan jawaban hingga berita ini diterbitkan.(IB.S)