Denpasar,Publika.co.id.-Berdasarkan data Pusiknas Polri, pada 2023 ada 135 kasus bunuh diri di Bali yang dilaporkan. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa, angka tersebut tergolong tinggi.
“Dua penyebabnya, kata dia, yaitu meliputi faktor biologis dan psikososial.
“Penyebab secara biologis karena memang ada kelainan mental pada seseorang seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar. Kemudian, psikososial seperti terbelit utang, terutama saat ini adalah pinjol pinjaman online’ujar Sri saat ditemui di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Bali, Kamis (27/6).
“Menurutnya, wilayah Bali yang kecil membuat laporan kasus bunuh diri cepat viral sehingga berpengaruh terhadap tingginya kasus bunuh diri.
“Viral Gejala Ensefalitis Dikira Gangguan Mental, Ini Kata Dokter
“Kebanyakan yang saya amati dan dengar langsung dari tetangga atau keluarga seseorang yang bunuh diri,Biasanya karena penyakit kronis atau penyakit yang lama dan tidak sembuh-sembuh. Kemudian belitan utang, terutama karena terlibat dengan (judi slot online),” kata dia.
“Sri mengungkapkan ada satu kasus bunuh diri yang terjadi di salah satu kabupaten di Bali pada tahun ini. Pasangan suami istri (pasutri) bunuh diri lantaran dikejar-kejar debt collector atau penagih utang setelah terbelit utang pinjol.
“Menurutnya, upaya pencegahan kasus bunuh diri di Bali yang terpenting adalah meningkatkan komunikasi dalam keluarga.
“Mulai dari saling mendengarkan dan didengarkan. Kemudian, menerima kekurangan masing-masing hingga selalu bersyukur pada segala hal dan tidak terfokus pada suatu benda.
Pewarta Redaktur utama Publika:Drs.IB.Sudiarta,S.Pd.,Ma.Pd.M.Si.