PUBLIKA BULUNGAN-Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dilakukan pada hari Senin, 04 Agustus 2025, mulai pukul 16.20 Wita hingga selesai di lokasi Tanjung Selor KM 6, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Sebanyak 55 personel Dit Samapta Polda Kaltara dipimpin langsung oleh Direktur Samapta Polda Kaltara, Kombes Pol Andreas Deddy Wijaya, S.I.K., terjun langsung ke lapangan untuk mengatasi kebakaran yang terjadi.
Kegiatan penanggulangan karhutla ini didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang memadai, seperti kendaraan operasional dan peralatan khusus. Berikut adalah rincian fasilitas yang digunakan, Kendaraan Rantis (Ranpur Kendaraan Taktis) Karhutla Pol 1433-XXXIVAWC Pol 1425-XXXIV
Peralatan perorangan penanganan karhutla Masker O2 untuk melindungi pernapasan dari asap berbahaya Mesin pompa air portable sebanyak 3 unit Nozzel water canon untuk menjangkau titik api yang sulit dijangkau secara manual Genset untuk kebutuhan kelistrikan di lokasi terpencil Embung air sebagai sumber air cadangan.Penggunaan peralatan lengkap ini menunjukkan kesiapan dan kemampuan personel Dit Samapta Polda Kaltara dalam mendukung upaya pemadaman karhutla dengan efektif dan aman.
Penanggulangan karhutla dilakukan secara terstruktur dan terorganisir dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi lapangan. Berikut adalah urutan kegiatan yang dilaksanakan selama operas.Kegiatan diawali dengan apel kesiapan dan arahan langsung yang dipimpin oleh Direktur Samapta Polda Kalimantan Utara Kombes Pol. Andreas untuk memastikan seluruh personel, peralatan, dan strategi telah siap menjalankan tugas.
Mengingat penanggulangan karhutla memerlukan kolaborasi lintas instansi, Kemudian tim melakukan sinkronisasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan yang terintegrasi dan sinergis.Demi efektivitas pemadaman, tim melakukan pemetaan dan penetapan zona prioritas berdasarkan titik api dan jalur rembetan api yang potensial melebar.
Sumber air menjadi hal krusial dalam pemadaman. Tim melakukan pencarian anak sungai dan titik air lain yang mampu menopang kebutuhan air selama proses pemadaman.Instalasi mesin pompa air dan sambungan selang crusader hus sepanjang 100 meter mempermudah distribusi air ke area yang sulit dijangkau oleh kendaraan.
Tim melakukan pemutusan jalur persebaran api dengan memadamkan jalur rembetan agar api tidak meluas ke literatur yang masih belum terbakar.Titik asap yang muncul akibat lahan yang sudah terbakar segera diatasi agar tidak menjadi titik api baru.Langkah antisipatif dilakukan dengan memotong pohon dan tumbuhan di zona rawan untuk mempersempit jalur api dan memutus simbiosis api menyebar.
Tujuan utama dari operasi penanggulangan karhutla ini adalah memadamkan titik api yang sudah ada sekaligus mencegah kebakaran agar tidak semakin meluas ke area yang lebih besar. Dari rangkaian upaya yang dilakukan, hasil yang berhasil dicapai.Pemadaman area yang dapat dijangkau alat, Area kebakaran yang bisa dijangkau oleh peralatan perangkar secara maksimal berhasil dipadamkan sehingga mengurangi risiko perluasan kebakaran.
Titik asap bekas terbakar berhasil dikendalikan dan dipadamkan sehingga tidak menimbulkan penyalaan kembali.Jalur api yang menjadi perantara penyebaran berhasil terputus, sehingga mencegah perluasan area terbakar pada zona yang masih aman.Dan Operasi penanggulangan karhutla ini tidak lepas dari berbagai kendala yang menyulitkan pelaksanaan tugas, Lokasi kebakaran di TKP KM 6 Tanjung Selor merupakan lembah dengan kontur berbukit dan jurang setinggi kurang lebih 300 meter dengan sudut kemiringan mencapai 35°. Kontur medan yang ekstrim ini menyulitkan personel dan operasional peralatan dalam menjangkau titik api di puncak lembah.
Titik api yang berada di puncak lembah menyebabkan banyak material seperti abu api dan batuan jatuh ke bawah tanpa terkendali, menimbulkan risiko bahaya bagi personel yang bertugas di bawahnya.Keringnya musim kemarau di wilayah Kalimantan Utara berkontribusi mempercepat penyebaran api dan mengeringkan bahan bakar organik, meningkatkan risiko kebakaran yang sulit dikendalikan.

Akses kendaraan dan peralatan berat sangat terbatas, sehingga sebagian operasi harus dilakukan dengan cara manual oleh personel, yang tentu memerlukan waktu dan tenaga ekstra.Menghadapi kendala tersebut, tim Dit Samapta Polda Kaltara memutuskan untuk melakukan beberapa strategi adaptasi agar tujuan pemadaman dapat tercapai dengan maksimal.
Mesin pompa air portable dan sambungan selang fleksibel menjadi andalan untuk menjangkau titik api yang sulit dijangkau kendaraan.Peningkatan Koordinasi dengan Instansi, Koordinasi yang baik dengan BPBD dan dukungan masyarakat lokal membantu dalam memberikan tambahan sumber daya, informasi titik api, dan penyediaan air dari embung atau sumber alam lainnya.Mengingat risiko material jatuh, personel dilengkapi dengan pelindung kepala dan wajib menjaga jarak aman yang ketat saat beroperasi di bawah titik api.Setelah pemadaman, tim melakukan pemantauan intensif untuk mengantisipasi titik api baru atau rembetan api yang bisa muncul.
Kejadian kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang serius, khususnya di wilayah Kalimantan Utara yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat beragam serta berperan penting dalam penyerapan karbon global. Karhutla tidak hanya merusak ekosistem, tapi juga menimbulkan polusi udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar dan mengancam keamanan serta aktivitas sosial ekonomi.Dengan kegiatan seperti yang dilakukan oleh Dit Samapta Polda Kaltara ini, diharapkan pengendalian karhutla dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien, mengurangi kerusakan akibat kebakaran sekaligus meningkatkan kesadaran bersama dalam menjaga hutan dan lahan.
Operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Tanjung Selor KM 6 oleh Dit Samapta Polda Kalimantan Utara merupakan upaya strategis yang ditangani dengan profesionalisme tinggi. Meskipun menghadapi medan sulit dan berbagai hambatan, sinergi antar instansi dan penggunaan peralatan yang memadai berhasil memberikan hasil yang positif dengan memadamkan api dan mengendalikan penyebaran kebakaran.
Langkah-langkah yang telah diambil menjadi model penanganan karhutla yang dapat diteruskan dan dikembangkan untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan secara sembarangan harus terus digalakkan agar terwujud lingkungan yang aman dan lestari ujar Andreas Kepada Media Publika.
Reporter: Made Wahyu Rahadia
Redaktur: IB Sudiarta