PUBLIKA TANJUNG SELOR-Pada hari Minggu, 23 Maret 2025 sekitar pukul 08.24 Wita, Personil Polsek Long Peso menerima laporan dari masyarakat Tanjung Rumbia terkait penemuan mayat di Perairan sungai Kayan di Tanjung Rumbia. Kasus tragis ini mengejutkan masyarakat dan instansi kepolisian setempat dalam menanggapi kejadian tersebut.
Kapolresta Bulungan Kombes Pol.Rofikoh Yunianto Melalui Kasi humas IPTU Magdalena Lawai menjelaskan kepada media Pada hari Jum’at tanggal 21 Maret 2025
Sekitar Pukul 15.00 wita,saksi Ibu Korban bersama korban berada di kediamannya yang terletak di jalan Kirang Desa Muara Pangean Rt 001,Kecamatan peso,kabupaten .bulungan tepatnya di pinggiran sungai kayan Desa Muara Pangean.Sekitar pukul 15.15 wita.

Saksi hendak memandikan Korban di kamar mandi rumahnya, Setelah melepaskan baju korban, saksi pergi ke kamar untuk menyisir Rambut dan meninggalkan korban di kamar mandi sendirian, tidak lama setelah kembali dari kamar, saksi sudah tidak mendapati korban di kamar mandi, kemudian saksi melakukan pencarian di sekitaran rumah dan mendapati jejak kaki anak kecil yang mengarah ke sungai kayan, di duga anak terjatuh dan tenggelam ke sungai.
Mayat korban kemudian dibawa ke Pelabuhan Kayan 3 dan pada pukul 09.56 Wita, korban diberangkatkan dari pelabuhan tersebut menuju Pelabuhan Long Peso menggunakan Speed Boat. Pihak keluarga korban menolak dilakukan Visum luar maupun dalam terhadap jenazah, dan mereka merencanakan bahwa ketika korban tiba di Rumah duka, proses mandi jenazah dan upacara pemakaman langsung dilakukan pada hari itu juga.
Senjutnya adapun Identitas korban yang telah ditemukan adalah ZA Umur: 2 tahun 8 bulan Agama Islam Jenis Kelamin: Perempuan Alamat: Desa Muara Pangean, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara
Kejadian ini membuat duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Kehadiran jenazah balita tenggelam dan sudah menjadi mayat di perairan sungai Kayan.
Penemuan mayat ZA, seorang balita perempuan berusia 2 tahun 8 bulan di perairan sungai Kayan telah mengejutkan masyarakat Tanjung Rumbia dan sekitarnya. Proses penyelidikan dan investigasi dari pihak kepolisian menjadi kunci dalam mengungkap kebenaran mengenai kasus ini. Keterbukaan, kehati-hatian, dan kepekaan terhadap nilai-nilai budaya lokal sangat diperlukan dalam menangani kasus ini. (MD)